Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) menggelar Wisuda XXVIII. Acara yang dihadiri oleh 369 wisudawan dan wisudawati digelar di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Sabtu (2/11/2024).

Rektor USNI Sihar Sitorus dalam sambutannya menekankan dua poin penting dari gelar sarjana yang diterima.

Pertama, wisudawan telah berhasil menuntaskan pendidikan di tengah kompetisi yang ketat, dan kedua, mereka telah mendapatkan restu untuk memasuki dunia kerja yang penuh tantangan. Rektor juga menekankan pentingnya menjadi "independent learner" yakni pembelajar mandiri yang terus berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi dinamika dunia.

Baca Juga: USNI Turut Ambil Bagian pada Misa Kudus Bersama Paus Fransiskus

“Apa pun pilihan kalian besok, bekerja, atau membuka usaha berbekalkan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang kalian peroleh, kalian harus tetap sanggup menjadi seseorang independent learner atau kalian harus ambil inisiatif untuk terus belajar, karena dunia penuh dengan dinamika, dan perjalanan hidup tidak linear perjalanannya,” jelasnya.

Rektor menyoroti bahwa tantangan seperti Fear of Missing Out (FOMO) dan You Only Live Once (YOLO) menjadi tantangan tersendiri bagi lulusan baru di Universitas Satya Negara Indonesia.

“Di balik tantangan itu mungkin kalian akan mengalami rasa takut, seperti bisa tidak saya? Malu tidak saya? Kesemuanya itu membutuhkan courage atau keberanian dan ketabahan,”ungkapnya.

Baca Juga: Sritex Pailit, Puan ke Pemerintahan Prabowo: Jangan Sampai Ada PHK!

Sementara itu Menteri Ketenagakerjaan sekaligus alumni USNI Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) menyampaikan sejumlah pesan penting bagi wisudawan/wisudawati. Ia mengingatkan para mahasiswa untuk semangat meraih cita-cita besar dan jangan takut untuk bermimpi tinggi.

“Saya alumni dari Universitas Satya Negara Indonesia yang hari ini duduk di Kabinet Merah-Putih Pak Prabowo-Gibran. Untuk adik-adik saya, para mahasiswa/i semangat kawan-kawan masih muda, punya cita-cita besar dan tentu mimpilah setinggi-tingginya, karena kita yakin bahwa masa depan yang menentukan adalah kita sendiri,” ujarnya.

Noel berharal, anak muda menjadi pemimpin. Ia percaya bahwa mahasiswa sebagai anak muda mampu membuat sejarahnya sendiri. Pemimpin lahir dari anak muda yang berani bermimpi besar, berpikir kreatif, dan tidak takut menghadapi perubahan.

“Harapannya untuk mahasiswa menjadi pemimpin. Mahasiswa itu punya cita-cita, anak muda punya cita-cita. Jadi pemimpin,” tegasnya.

Adapun dalam hajatan Wisuda ke-28 USNI turut mengundang dua pembicara inspiratif, Cania Citta, pendiri Malaka Project, dan Melati Tedja, Putri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2024.

Keduanya berbagi pengalaman tentang pentingnya keterampilan, kreativitas, dan integritas dalam menciptakan dampak positif di masyarakat. Di akhir acara, Rektor USNI menyampaikan rasa terima kasih kepada orang tua dan civitas akademika yang telah mendukung para wisudawan. 

Baca Juga: Pertemuan Prabowo-Mega Bukan Politik Dagang Sapi

Acara ini diharapkan menjadi tonggak awal bagi wisudawan untuk mengejar impian dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Wisuda ke-28 Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) sukses ditutup dengan kemeriahan dan kebanggaan dari para lulusan yang telah menyelesaikan studi dengan baik.

Momen ini menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan akademik mereka dan menunjukkan komitmen USNI mempersiapkan generasi muda di dunia profesional.