PDI Perjuangan masih menaruh harapan besar terkait pertemuan ketua umumnya Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto. Kendati wacana pertemuan kedua tokoh sudah berkali-kali urung dihelat, namun PDIP yakin pertemuan keduanya segera terwujud dalam waktu dekat. Kali ini pertemuan itu dijadwalkan akan dilakukan sebelum 27 November 2024.
Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP) Chico Hakim mengatakan, pertemuan Mega-Prabowo bukan sebuah pertemuan biasa, sebab keduanya tak akan melakukan transaksi politik, ada yang jauh lebih penting dari hal itu.
Baca Juga: PDIP Bukan Oposisi: Tapi Penyeimbang Pemerintahan Prabowo-Gibran
“Pertemuan ini tidak akan membahas hal-hal teknis seperti politik dagang sapi, seolah ada imbal balik Anda mendapatkan ini, dan lain-lain," kata Chico dalam sebuah wawancara dilansir Kamis (31/10/2024).
Chico menegaskan, dalam pertemuan itu, kedua tokoh lebih fokus membahas masa depan bangsa, serta berbagai program Prabowo seperti kedaulatan pangan dan militer.
“Kita ingin Indonesia diakui sebagai bangsa yang besar oleh negara-negara lain sehingga dapat berperan strategis dalam menciptakan perdamaian dunia,” bebernya.
Chico menegaskan, Megawati sejauh ini sepakat dengan berbagai program yang diusung Prabowo yang ingin Indonesia menjadi bangasa yang mandiri dan berdaula dalam berbagai hal, ini selaras dengan apa yang dicita-citakan PDIP.
“Beliau (Megawati) tidak pernah mengumbar pembicaraan mengenai berapa kursi menteri yang akan didapatkan oleh PDIP. Fokusnya adalah bagaimana Indonesia bisa maju dan dihormati oleh negara lain, menuju Indonesia Raya,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, pertemuan Mega-Prabowo sudah lama direncanakan namun berkali-kali batal dilaksanakan. Wacana itu muncul setelah Pilpres 2024.
Baca Juga: Menteri Agraria Bakal Miskinkan Mafia Tanah
Mulanya kedua tokoh diagendakan bakal bertemu beberapa setelah Pilpres namun terus diulur, kemudian keduanya dijadwalkan bertemu sebelum pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024 lalu, namun lagi-lagi wacana itu tak pernah terjadi hingga kini.