Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 akan kembali hadir pada 30 Juli hingga 3 Agustus mendatang di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan. Diselenggarakan oleh Yayasan Batik Indonesia (YBI), acara dua tahunan ini menjadi ruang perayaan dan kolaborasi lintas generasi untuk mempromosikan batik sebagai bagian dari gaya hidup yang dinamis dan bermakna.

Dengan tema “Bangga Berbatik”, GBN 2025 tak hanya menampilkan karya tradisi, tetapi juga pendekatan modern yang menyasar generasi muda, khususnya Gen Z.

Ketua Pelaksana GBN 2025, Gita Ratna Gilangkencana, mengatakan bahwa GBN tahun ini didesain untuk menjangkau lebih banyak kalangan, terutama anak muda yang mulai melihat batik sebagai bagian dari identitas kreatif mereka.

Baca Juga: Mengenang Mendiang Santosa Doellah, Maestro Batik Pendiri Batik Danar Hadi

“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk tidak hanya merayakan warisan, tetapi juga mendorong legitimasi dan pengakuan terhadap batik sebagai bagian dari masa depan,” ujarnya.

Ajang ini akan diramaikan oleh lebih dari 200 booth UMKM batik dan kuliner nusantara, serta rangkaian program edukatif dan inspiratif, seperti workshop, talkshow, parade batik, dan peluncuran koleksi busana siap pakai. Seluruh acara dirancang untuk menunjukkan bahwa batik tidak hanya hidup di masa lalu, tetapi juga tumbuh dan bertransformasi bersama zaman.

Salah satu sorotan utama tahun ini adalah penampilan Batik Merawit dari Cirebon, teknik membatik yang dikenal melalui garis-garis halus dan pola detail yang menuntut ketelitian tinggi. Batik Merawit telah mendapatkan pengakuan melalui penetapan Indikasi Geografis (IndiGeo) pada 4 November 2024.

Baca Juga: Mengenal Khanaan Shamlan, Desainer Modest Wear yang Angkat Batik Indonesia hingga Mendunia

“Kami memilih Batik Merawit sebagai highlight karena tekniknya mencerminkan warisan keterampilan yang sangat tinggi, yang perlu kita angkat dan dukung agar terus hidup,” jelas Gita.

GBN 2025 juga menjadi wujud nyata kolaborasi antara sektor budaya dan industri, dengan Toyota Auto2000 sebagai sponsor utama. Keterlibatan sektor swasta ini menjadi bukti bahwa pelestarian batik tidak bisa dilepaskan dari dukungan dunia usaha, khususnya dalam membangun ekosistem industri kreatif yang berkelanjutan.

Baca Juga: Mengenal 10 Motif Batik Ternama di Indonesia

Pemerintah pun turut mendukung penyelenggaraan acara ini. Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, dijadwalkan membuka GBN secara resmi sebagai bentuk dukungan negara terhadap pelestarian budaya dan industri batik nasional.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan Kementerian Perindustrian yang juga menghadirkan Industrial Festival dalam GBN tahun ini. Generasi muda perlu dikenalkan bahwa batik bukan hanya budaya, tapi juga industri yang menjanjikan,” ujar Gita.

Untuk memperkaya pengalaman pengunjung, GBN 2025 menghadirkan immersive tunnel atau instalasi multimedia interaktif yang membawa pengunjung menyelami perjalanan batik, mulai dari proses kreatif, filosofi, hingga transformasi visualnya dalam teknologi masa kini. Inovasi ini menjadi bagian dari pendekatan baru YBI dalam membuat batik lebih relevan dan dapat dinikmati secara multidimensi.

Baca Juga: CEO Smart Batik Indonesia Dorong UMKM Berinovasi dengan Batik Sawit

Pada hari pembukaan, Rabu 30 Juli 2025, pukul 16.00 WIB, GBN akan menampilkan pertunjukan spesial bertajuk “Merawit Rasa”, disutradarai oleh Inet Leimeina. Acara ini akan melibatkan sejumlah seniman lintas disiplin seperti Happy Salma, Prince Poetiray, Dudy Gunawan, Manshur Angklung, dan Ipin Plan, serta hidangan istimewa dari Oma Elly.

“Merawit Rasa bukan hanya pertunjukan seni, tapi juga ruang penggalangan dukungan untuk program pelestarian batik. Semua hasil tiket donasi akan kami alokasikan sepenuhnya untuk mendukung kegiatan pemberdayaan batik nasional,” kata Gita.

Sebagai penutup, GBN 2025 juga akan menggelar Fun Run & Walk, terbuka untuk masyarakat umum dengan kontribusi donasi sebesar Rp250.000 untuk Fun Walk 5K dan Rp450.000 untuk Fun Run 10K. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung UMKM batik binaan YBI. Kegiatan ini diharapkan menjadi simbol bahwa pelestarian budaya dapat berjalan beriringan dengan gaya hidup sehat dan kekinian.

Baca Juga: Kisah Inspiratif UKMK Sawit: Smart Batik Jadi Pelopor Batik Ramah Lingkungan yang Inovatif

YBI juga akan merayakan Hari Batik Nasional (HBN) pada 2 Oktober 2025 di Museum Tekstil sebagai bagian dari rangkaian acara besar tahun ini.

“Kami ingin mengajak semua orang, dari generasi tua sampai muda, untuk merasa memiliki batik. Karena batik bukan sekadar kain, tapi identitas kita sebagai bangsa,” tutup Gita.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses akun resmi @ybi.official dan @gelarbatiknusantara di media sosial.