5. Manajemen identitas mengarah pada penggunaan cloud

Hampir separuh end user sedang beralih ke manajemen identitas berbasis cloud dengan 24% responden mengaku telah menggunakannya dan 24% lainnya sedang berproses menuju sistem tersebut. Para mitra industri mengatakan bahwa pelanggan mereka menghadapi beberapa kendala, termasuk ketergantungan pada peralatan lama/on-prem (28%), kurangnya anggaran (24%), dan identitas berbasis cloud tidak menjadi prioritas kegiatan bisnis (21%).

Baca Juga: blu by BCA Digital Umumkan Pertumbuhan Bisinis di Sepanjang Tahun 2023

6. Munculnya AI untuk penggunaan analitik

Percakapan mengenai AI telah mendominasi lanskap bisnis dan banyak profesional bidang kemanan yang melihat bahwa kemampuan analitik AI dapat dengan mudah dicapai. Daripada mengandalkan AI untuk menginformasikan sistem keamanan secara keseluruhan, publik dapat memanfaatkan kemampuan analitik untuk mengoperasionalkan AI demi hasil yang cepat didapat. Dalam skenario ini, 35% end user mengaku akan menguji atau menerapkan beberapa kemampuan AI dalam 3-5 tahun ke depan. Sementara, 15% responden juga mengaku telah menggunakan biometrik yang mendukung AI.

Laporan Industri Keamanan dan Identitas 2024 ini didapat dengan mengumpulkan 2.600 respon dari para mitra, end user, dan pelaku bidang keamanan dan IT dari seluruh dunia, termasuk responden dari Indonesia. Mereka berasal dari beragam posisi dan ukuran perusahaan yang mewakili 11 industri bisnis. Laporan ini menggali hal apa saja yang menjadi perhatian atau kepedulian industri sehingga mendorong hadirnya inovasi dan teknologi baru yang dapat membantu para pemimpin industri untuk proaktif beradaptasi terhadap tantangan yang terus berkembang dan berlangsung pada Q4 2023.