Creative Advisor InJourney, Ishak Reza mengatakan kehadiran teknologi canggih seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi tantangan terbesar bagi para pelaku industri kreatif khususnya industri periklanan. 

Menurutnya, tantangan paling besar adalah bagaimana para pelaku di industri periklanan mempertahankan esensi dan marwah kreativitas manusia, jangan sampai nilai-nilai justru digantikan dengan hasil instan dari akal imitasi atau AI. 

Baca Juga: Ishak Reza Beber Sisi Industri Kreatif yang Belum Tergarap

“Dan tentunya semakin challenging lagi karena sekarang orang biasa juga bikin karya yang bagus gitu ya dengan nanya gitu (AI). Sehingga orang-orang di industri periklanan sekarang mesti berpikir keras kira-kira added value apa ya yang bisa kita kasih supaya mereka tetap hire agency gitu kan,” kata Reza saat wawancara bersama Olenka.id ditulis Senin (1/12/2025). 

Reza mengatakan, di era AI yang sedang gencar-gencarnya sekarang ini, industri periklanan sedang menuju sebuah transformasi besar, itu sebabnya dunia periklanan sekarang menjadi sangat berbeda dengan sebelum era akal imitasi. 

Di masa sekarang projek periklanan hanya dilihat pada hasilnya saja kendati itu dibikin dengan kecerdasan buatan, padahal dulu para pelaku industri periklanan sangat dihormati dan dihargai karena ide-ide besar mereka. Kemajuan teknologi sekarang ini secara tidak langsung mendegradasi nilai kreativitas manusia. 

“Tapi di kita itu memang lagi masa-masa yang saya bisa bilang inilah masa-masa transformasi sebenarnya. Karena challenge-nya bertambah banyak, instansi kreatif itu sekarang kadang-kadang jadi definisinya berbeda ya. Kalau dulu kreatif agency itu memang dihargai karena kreatifnya,” ujarnya. 

“Kalau sekarang lebih ke eksekusinya gitu. Jadi makanya dengan kehadiran AI dan segala macam itu cukup agak membentur kreatif agency yang memang fokusnya di eksekusi gitu kan ya. Sedangkan karena fokusnya di eksekusi, klien juga melihatnya ke eksekusi. Sehingga melihat industri kreatif itu langsung outputnya, video, cerita, dan segala macam. Tapi dia tidak melihat valuasinya dari segi kreatif gitu kan. Dari segi idenya,” ucapnya. 

Yang lebih mengenaskan lagi lanjut Reza, ongkos untuk memproduksi sebuah iklan juga semakin anjlok lantaran semua aktivitas produksi semakin cepat dan mudah.

Untuk itu, Reza mendorong para pelaku industri periklanan untuk tetap fokus pada pengembangan ide dan kreativitas sebagai added value yang ditawarkan kepada klien. Pemanfaatan teknologi seperti AI sebaiknya diarahkan sebagai alat pendukung untuk memperkuat dan mempertajam ide-ide kreatif.

Baca Juga: Cara Pandang Ishak Reza Soal Kreativitas

“Di advertising agency sekarang saat ini yang tadinya memang mencari uangnya itu atau misalnya revenue itu dapet dari manusia itu sendiri dan dari evaluasi ide, itu jadi tidak kesampaian karena semua fokusnya dihargai ke eksekusi yang dimana sekarang semakin murah untuk memproduce sesuatu kan,” pungkasnya.