“Karena di dunia usaha, ijasa tidak ada artinya, yang ada artinya adalah kemampuan, semangat, dan kemauan yang keras,” imbuhnya.

Untuk itu, ia mendorong generasi muda yang ingin terjun ke dunia usaha agar membekali diri dengan keterampilan dan tekad kuat untuk terus belajar dan bekerja keras.

Haji Isam memulai bisnisnya karena perkenalannya dengan seorang penambang batu bara lokal bernama Johan Maulana pada 2001. Selama dua tahun, Haji Isam belajar langsung dari Johan tentang cara mengelola pertambangan.

Baca Juga: Kisah Hidup Jusuf Kalla, Mulai dari Pebisnis hingga Politikus Tanah Air

Haji Isam pun mulai mengambil langkah besar dengan menjadi kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia melalui CV Jhonlin Baratama, yang kemudian bertransformasi menjadi PT Jhonlin Baratama. 

Seiring waktu, ia membangun gurita bisnis di bawah bendera Jhonlin Group yang kini membawahi sekitar 60 perusahaan, mencakup sektor pertambangan batu bara, penerbangan (Jhonlin Air Transport), perkapalan (Jhonlin Marine), agrobisnis (Jhonlin Agromandiri), kehutanan, gula, minyak, hingga energi terbarukan lewat pabrik biodiesel.