Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka segera memasuki usia satu tahun pada 20 Oktober 2025 mendatang. Selama setahun, Prabowo-Gibran diklaim telah melakukan berbagai gerakan. Banyak prestasi yang telah ditorehkan. 

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, pemerintah Prabowo-Gibran sudah sudah merengkuh sejumlah capaian. Pemerintahan Prabowo disebut telah menorehkan sejumlah catatan positif. 

Baca Juga: Hadiri KTT Perdamain Gaza, Prabowo Harus Desak Israel Patuhi Perjanjian Damai

“Banyaklah, catatan positif dalam artian prestasi selama satu tahun tentu banyak sekali," ujar Hadi dilansir Senin (13/10/2025).

Kendati diklaim sudah mengukir sederet prestasi gemilang, namun Hadi mengatakan masih banyak perbaikan yang dilakukan pemerintah sekarang ini, capaian yang telah diraih juga butuh disempurnakan. 

"Tapi juga ada beberapa catatan perbaikan yang memang juga harus menjadi fokus kita untuk kita perbaiki. Mohon doanya,"ucapnya. 

Kabinet Obesitas Disorot

Terpisah Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS mengatakan, meski pemerintah mengklaim Prabowo-Gibran sudah banyak mengukir prestasi, namun masih banyak yang harus diperbaiki, salah satunya adalah postur Kabinet Merah Putih yang dinilai masih terlampau gemuk. 

“Kabinet dengan jumlah obesitas dan bongkar pasang anggota kabinet belum menunjukkan arah yang baik dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” kata Fernando. 

Tak hanya itu Fernando juga menilai selama setahun ini, Pemerintahan Prabowo-Gibran masih belum bekerja sungguh-sungguh untuk rakyat, buktinya selama setahun ini terdapat sederet aksi unjuk rasa yang memprotes kinerja pemerintah. 

“Di sisa masa jabatannya Prabowo harus fokus dan sungguh-sungguh bekerja untuk merealisasikan janji-janji politiknya. Penataan kabinet bukan hanya sekedar bagi-bagi kekuasaan terhadap para pendukungnya tetapi untuk solidaritas dan memaksimalkan kinerja. Harus ada pembagian tugas yang jelas kepada Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka agar Presiden Prabowo bisa mengawal program-program unggulan bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Fernando menyayangkan, sudah hampir satu tahun bertugas, belum ada kementerian atau lembaga yang kinerjanya sudah dapat memuaskan masyarakat. Apalagi terkait dengan pelaksanaan program unggulan pemerintahan Prabowo Subianto. Terkait dengan Makan Bergizi Gratis (MBG), sampai saat ini masih banyak persoalan yang harus dibenahi.

“Seharusnya Prabowo Subianto bukan hanya sekedar memperbanyak jumlahnya tetapi pada sistem tata kelolanya tidak ada perbaikan secara menyeluruh,” ujarnya lagi.

Dengan konsep yang ada saat ini, ia menilai, terkesan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto hanya untuk bagi-bagi kekuasaan terhadap teman-temannya yang pernah bersama-sama di Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Terbukti, beberapa kali Presiden Prabowo Subianto seperti obral dan bagi-bagi bintang Kehormatan terhadap teman-temannya. Prabowo Subianto terkesan sangat tidak memahami mana yang menjadi prioritas dalam kepemimpinannya. Sehingga wajar ketika ada anggapan bahwa sangat diragukan keseriusan dan kesungguhan Prabowo meminta Indonesia sehingga hanya seperti aji mumpung,” kata Fernando.

Baca Juga: Sindir Prabowo, Anies Baswedan Singgung Pejabat yang Diangkat Karena Koneksi Bukan Prestasi

Ia berharap, Prabowo lebih serius dalam membangun Indonesia dan menyelesaikan berbagai masalah yang muncul selama ini.

“Kalau memang Prabowo serius ingin membangun Indonesia, segera realisasikan hilirisasi industri tambang, kelapa sawit dan lain-lain sehingga bisa meningkatkan sumber pendapatan bagi negara dan bisa dimanfaatkan untuk mensejahterakan rakyat. Segera copot kalau memang Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia tidak mampu menjalankannya,” pungkasnya.