Budi Arie Setiadi merupakan salah satu politikus andal Tanah Air, belakangan namanya menjadi sorotan publik karena berbagai kontroversi, salah satunya adalah masalah pemberantasan judi online yang kerap dikait-kaitkan dengan dirinya.
Terlepas dari semua kontroversi tersebut, sosok Budi Arie memang pantas diapresiasi, pria kelahiran Jakarta, 20 April 1969 itu sejak dulu dikenal sebagai pribadi pekerja keras juga ambisius. Posisi yang ia dapatkan sekarang adalah buah perjuangan keras yang telah ia mulai sejak bertahun-tahun lalu.
Budi Arie sebetulnya tak punya latar belakang sebagai politikus, sejatinya ia adalah perintis yang menyiapkan jalannya sendiri.
Baca Juga: Budi Gunawan Turun Tangan Awasi Proses Hukum Kasus Prada Lucky
Sepak terjang karier Budi Arie di dunia profesional dimulai sebagai wartawan, maklum saja jebolan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (1996) itu sudah menggeluti dunia jurnalistik sejak masih menjadi mahasiswa. Ia tercatat sempat menjadi pemimpin redaksi majalah mahasiswa UI, Suara Mahasiswa, dari tahun 1993-1994.
Berbekal pengalaman di dunia kampus Budi Arie kemudian mendirikan surat kabar bernama “BERGERAK” koran harian itu dirikan pada 1998. Tak hanya itu ia juga aktif mengelola mingguan Media Indonesia pada medio 1994-1996.
Budi Arie kemudian memutuskan hengkang dari Media Indonesia setelah sekitar dua tahun berkiprah di sana, ia bersama beberapa rekannya kemudian mencetus harian Kontan yang berfokus pada bisnis.
Di Kontan, nama Budi Arie perlahan dikenal di kalangan pengusaha, itu terjadi karena pandangan tulisan kritisnya yang menyasar sejumlah pebisnis ternama. Gara-gara tulisan keras itu, Budi Arie dan Kontan kerap mendapat kritik yang juga tak kalah keras dari dari para pebisnis, bahkan pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama juga beberapa kali menyentilnya.
Kendati perjalanan kariernya sebagai jurnalis terbilang mulus, tetapi Budi Arie kemudian memutuskan berhenti dari dunia wartawan pada 2001. Dari sini ia memulai petualangan baru dengan bergabung di perusahaan Mandiri Telekomunikasi Utama. Walau baru bergabung tetapi jabatannya di perusahaan ini juga tak main-main ia langsung didapuk sebagai presiden direktur dari tahun 2001 hingga 2009.
Perlu diketahui Budi Arie juga sempat memimpin beberapa perusahaan media dan non media seperti Tabloid Bangsa, NKR Investama, Sarana Global Informasi, dan Mitra Lumina Indonesia.
Belok ke Politik
Budi Arie memang dikenal sebagai sosok yang menyukai tantantangan, itu sebabnya ia juga mencoba peruntungan di beberapa bidang berbeda, salah satunya adalah mencoba masuk ke dunia politik. Cara ia menerobos ke dunia politik pun terbilang sangat halus, tentu saja hal itu telah dipikirkan dan dipersiapkan dengan matang.
Baca Juga: Perjalanan Karier Yusril Ihza Mahendra, Menteri Koordinator di Kabinet Merah Putih
Adapun Budi Arie pertama kali masuk dunia politik lewat PDI Perjuangan, di partai besutan Megawati Soekarnoputri itu dia mengemban tugas sebagai Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta pada 2005-2010 dan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Merasa ilmu politiknya sudah mumpuni, Budi Arie kemudian mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI di Dapil DKI Jakarta III pada pemilu 2009 namun ia masih belum beruntung.
Kekalahan itu tak secara otomatis membuat Budi Arie menyerah, perjalanan karier di dunia politik harus tetap dilanjutkan, ia hanya menunggu momen yang tepat untuk kembali beraksi.
Budi Arie kemudian mendirikan kelompok sukarelawan untuk menggalang kekuatan buat Joko Widodo (Jokowi), Kelompok Pro Jokowi (Projo) yang ia inisiasi menjadi garis terdepan yang mendorong pencalonan Jokowi sebelum ia resmi di deklarasikan sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan.
Projo kemudian menjadi pintu masuk bagi Budi Arie ke ranah politik yang jauh lebih dalam, kini Projo telah menjadi kendaraan politik yang membawanya merengkuh sejumlah jabatan strategis di pemerintahan. Singkatnya Budi Arie kemudian di dapuk menjabat sebagai Menkominfo untuk sisa masa jabatan periode 2019-2024.
Pasca lengsernya Jokowi setelah satu dekade memimpin Indonesia, karier Budi Arie tetap membumbung. Pada Pilpres 2024, Budi Arie dan Prajo terang-terangan memberikan dukungan buat Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dukungan ini pula yang berhasil menarik sejumlah pendukung Jokowi untuk memilih Prabowo-Gibran.
Kerja-kerja politik Budi Arie ini kemudian diganjar jabatan mentereng setelah Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Kini Budi Arie ditugaskan sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia di Kabinet Merah Putih.