Pandangan Coach Andriyanto soal Banyak Perempuan Berhenti Olahraga karena Rasa Takut

Sebagaimana yang dijelaskan dalam temuan riset global ASICS, salah satu faktor penyebab perempuan berhenti olahraga lantaran merasa takut melakukan aktivitas fisik secara mandiri. 

Senada dengan temuan riset, Coach Andriyanto mengungkap, banyak perempuan yang merasa kurang percaya diri ketika berolahraga. Padahal, menurut pelatih kelima Move Her Mind Ambassadors ini, perempuan yang lebih bisa me-manage space marathon dibandingkan laki-laki. 

“Pernah ada studi di Amerika, pelari laki-laki dan pelari perempuan, ini bukan lebih cepat, tapi lebih bisa meng-manage space, itu perempuan dibanding laki-laki. Jadi, misalnya gini ya, kalau lagi marathon, laki-laki itu cenderung dia berlari langsung lebih cepat. Karena memang ototnya lebih banyak, body fatnya lebih sedikit. Kalau perempuan itu dia lebih slow, tapi at the end, perempuannya nyari laki-laki. Jadi, memang secara average, perempuan itu lebih pandai meng-manage space,” tutur coach Andri dalam kesempatan yang sama.

Perihal menyikapi para perempuan yang berhenti olahraga karena rasa takut, menurut coach Andri, hal tersebut berawal dari rasa kurang percaya diri. Namun, berdasarkan pengalamannya, coach Andri mengungkap bahwa perempuan lebih ambisius untuk berlatih dibandingkan laki-laki.

Baca Juga: Dukung Pelari Indonesia, ASICS Hadirkan Inisiasi Move Your Mind

“Tapi mungkin ada perasaan insecure (saat mau berolahraga), salah satu kendalanya, dengan perasaan tidak aman dan tidak nyaman,” tutur Coach Andri.

Terlepas dari itu, coach Andri mengingatkan untuk mementingkan kesehatan sebelum mulai berlari. “Listen your body” sebelum mulai berolahraga, kata coach Andri, merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

“Bangun pagi, feel-nya seperti apa nih? Apakah bisa nggak aku hari ini melakukan sesuai dengan program? Kalau nggak bisa, bisa di adjust programnya ya? Semua bisa di adjust, karena nomor satu adalah kesehatan. Kesehatan itu nggak bisa ditukar dengan apa pun,” tukasnya.