Dalam prosesnya, para peserta diminta untuk menjawab kuesioner diet, dan respons mereka dinilai berdasarkan kepatuhan terhadap delapan pola diet sehat. Di antaranya adalah Alternative Healthy Eating Index (AHEI), Alternative Mediterranean Index (aMED), Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay (MIND), diet sehat berbasis tanaman (hPDI), Planetary Health Diet Index (PHDI), pola diet empiris inflamasi (EDIP), dan indeks diet empiris untuk hiperinsulinemia (EDIH).

Setiap pola makan atau diet tersebut berfokus pada asupan buah, sayur, biji-bijian utuh, lemak tak jenuh, kacang-kacangan, dan polong-polongan yang tinggi. Beberapa juga mencakup asupan makanan hewani yang sehat seperti ikan dan produk susu tertentu dalam jumlah rendah hingga sedang. 

Para peneliti juga mengamati asupan makanan olahan ultra oleh para peserta. Mereka menemukan bahwa 9.771 peserta (yang merupakan 9,3% dari populasi penelitian) menua dengan sehat. Mereka juga mengetahui bahwa mengikuti salah satu pola makan sehat dikaitkan dengan penuaan yang sehat secara keseluruhan.

Dari hasil riset yang dilakukan, diet yang dinilai paling sehat adalah AHEI, di mana dikembangkan untuk mencegah penyakit kronis. Diet AHEI kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan lemak sehat serta rendah daging merah dan olahan, minuman manis, natrium, dan biji-bijian olahan.

Peserta yang mengikuti diet atau pola makan AHEI memiliki kemungkinan 86% lebih besar untuk menua dengan sehat pada usia 70 tahun dan kemungkinan 2,2 kali lipat lebih tinggi untuk menua dengan sehat pada usia 75 tahun, dibandingkan dengan yang lain.

Baca Juga: 7 Kesalahan saat Melakukan Intermittent Fasting, Bikin Gagal Diet 

Kemudian, diet PHDI atau Planetary Health Diet Index yang banyak mengandung makanan nabati dan sedikit mengandung makanan hewani.

Di sisi lain, makanan ultra-olahan, terutama daging olahan dan minuman manis serta minuman diet, dikaitkan dengan rendahnya peluang penuaan sehat.

"Karena tetap aktif dan mandiri merupakan prioritas bagi individu dan kesehatan masyarakat, penelitian tentang penuaan yang sehat sangat penting," kata penulis koresponden Marta Guasch-Ferré, profesor madya di Universitas Kopenhagen dan profesor madya tambahan bidang gizi di Harvard Chan School. 

Lanjut Marta, temuan yang dilakukan oleh ia bersama tim juga menunjukkan bahwa pola makan yang kaya akan makanan nabati, dengan penyertaan makanan hewani yang sehat dalam jumlah sedang, dapat meningkatkan penuaan yang sehat secara keseluruhan dan membantu membentuk pedoman diet di masa mendatang. 

Studi ini juga menegaskan bahwa tidak ada pola makan tunggal yang bisa cocok untuk semua orang. Sebaliknya, pola makan sehat justru sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi tubuh, dan preferensi masing-masing individu. Artinya, setiap orang punya ruang untuk menemukan gaya makan sehat versinya sendiri, selama tetap mengonsumsi asupan seimbang dan penuh nutrisi.