Primaya Hospital Group mempertegas komitmennya terhadap layanan kesehatan berkelanjutan dengan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Primaya Hospital Karawang, Selasa (11/11/2025). Fasilitas ini menjadi PLTS kedua yang dimiliki oleh jaringan rumah sakit tersebut, setelah sebelumnya diterapkan di Primaya Hospital Bekasi Timur.

Inovasi ini menjadi langkah nyata Primaya Hospital dalam menjaga kelestarian lingkungan, tidak hanya bagi pasien tetapi juga masyarakat luas. Langkah tersebut sejalan dengan visi dan misi perusahaan yang menekankan nilai kepedulian melalui semangat “Here for You”.

Baca Juga: Perayaan 19 Tahun Perjalanan Primaya Hospital Group Lewat Pameran Edukatif Primaya Fair 2025

Penerapan PLTS atap pertama di Primaya Hospital Bekasi Timur terbukti memberikan dampak signifikan. Dalam satu tahun terakhir, sistem tersebut berhasil menghemat lebih dari 477 ribu kWh energi dan menekan biaya operasional hingga sekitar Rp68 juta. Keberhasilan tersebut menjadi landasan bagi Primaya Hospital untuk memperluas penerapan energi bersih di rumah sakit lainnya.

Dr. Winardi Fadilah, MMRS, AIFO-K, Direktur Primaya Hospital Karawang, menyampaikan bahwa Primaya Hospital Group akan terus mengembangkan penerapan PLTS di berbagai rumah sakit secara bertahap setiap tahun.

Baca Juga: Primaya Hospital Karawang Resmikan Wellness Center

Ia menambahkan, pemasangan PLTS di Karawang baru dapat dilakukan setelah pembangunan fisik gedung mencapai delapan lantai agar struktur atap siap menopang sistem tenaga surya secara optimal tanpa perlu pemindahan di masa mendatang.

Untuk diketahui, Primaya Hospital Karawang kini menjadi rumah sakit pertama di wilayah Karawang yang menerapkan PLTS Atap seluas 1.123 meter persegi dengan kapasitas 164,7 kWp. Instalasi ini mampu menghasilkan energi bersih sekitar 241.330 kWh per tahun, setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 219 ton CO₂ atau menanam hampir 2.900 pohon setiap tahunnya.

Baca Juga: Primaya Hospital Akuisisi RS UKRIDA dan RS FMC Bogor Lewat Kepemilikan Saham Mayoritas

Peresmian ini dilakukan oleh jajaran pejabat pusat dan daerah, di antaranya Drg. Yuli Astuti Saripawan, M.Kes (Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI), Hafidz Aditya (perwakilan ESDM Jawa Barat), Leona A. Karnali (CEO Primaya Hospital Group), dan Adhi Laksmanaputra (VP Commercial Xurya Daya Indonesia).

Secara keseluruhan, penerapan PLTS di lingkungan Primaya Hospital Group kini menghasilkan energi bersih sekitar 700.000 kWh per tahun, yang setara dengan penanaman hampir 9.000 pohon. Upaya ini sekaligus mendukung target pemerintah Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060.

Baca Juga: Primaya Hospital Bekasi Resmikan PLTS Berkapasitas Lebih dari 300 kWp

Menurut Leona A. Karnali, CEO Primaya Hospital Group, penggunaan energi surya menjadi salah satu strategi penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim sekaligus mengoptimalkan efisiensi energi rumah sakit.

“Ketika cuaca sedang panas terik, PLTS mampu memenuhi hingga 50 persen kebutuhan energi rumah sakit. Namun kapasitasnya berbeda di setiap lokasi, misalnya di Bekasi Timur yang dua kali lebih besar dari Karawang tergantung pada luas atap, kondisi cuaca, dan intensitas radiasi matahari,” jelasnya.

Dari sisi perawatan, sistem PLTS relatif mudah dijaga asalkan dilakukan secara disiplin dan berkala. Pembersihan panel dari debu atau kotoran menjadi langkah penting agar daya serap energi matahari tetap maksimal dan performa sistem terjaga.

Baca Juga: Primaya Hospital Bhakti Wara Hadirkan Layanan MRI dengan Teknologi 1.5 Tesla

Ke depan, Primaya Hospital Group berencana memperluas inovasi ini dengan menambahkan teknologi penyimpanan energi melalui sistem baterai. Dengan demikian, tenaga surya dapat dimanfaatkan tidak hanya pada siang hari, tetapi juga malam hari atau saat terjadi pemadaman listrik.

Meski masih dalam tahap kajian, langkah ini menegaskan komitmen Primaya Hospital Group dalam mengoptimalkan penggunaan energi bersih sebagai bagian dari strategi operasional yang efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.