Tipe-tipe Family Office

Family Office juga memiliki beberapa tipe, mulai dari yang tradisional hingga outsourced family office.

1. Traditional Family Office

Tipe Traditional Family Office adalah sebuah badan usaha yang didirikan oleh individu kaya untuk mengelola kekayaan keluarga. Biasanya, tipe family office ini memiliki staf ahli yang berguna untuk melindungi ataupun mengembangkan kekayaan.

2. Multi-Family Office

Selanjutnya, tipe kedua ini merupakan sebuah perusahaan yang mengelola kekayaan lebih dari satu keluarga.

Family office ini menawarkan jenis layananan yang sama dengan family office tradisional. Kelebihan dari tipe ini adalah biaya yang dikeluarkan bisa lebih sedikit, tapi sebuah keluarga memiliki kontrol yang lebih kecil.

Baca Juga: Prabowo Subianto Bertemu Elon Musk di Bali, Bahas Apa?

3. Outsourced Family Office

Outsourced Family Office adalah tipe ketiga dari family office. Tipe ini merupakan jaringan penyedia layanan yang berkolaborasi atas nama klien.

Tipe ini juga dapat menangani banyak hal yang sama dengan yang ditangani oleh tipe-tipe sebelumnya. Namun di tipe ini, keluarga jauh lebih sedikit memegang kendali.

Keuntungan yang Akan Didapat Indonesia melalui Family Office

Luhut mengungkapkan Indonesia bisa memperoleh keuntungan lebih dengan masifnya dana yang masuk dan pada akhirnya mampu meningkatkan penerimaan negara jika membentuk family office dalam negeri.

Tidak tanggung-tanggung, Luhut bilang jika Indonesia membentuk family office maka Tanah Air bisa meraup dana hingga US$200 juta atau kurang lebih setara dengan Rp3,25 triliun.

"Lapor Pak ke Presiden pak ini kita dapat duit, dia taruh duit di sini US$100 juta - US$200 juta, bertahap itu saya kira bagus karena kita berikan golden visa ke banyak tokoh-tokoh," katanya.

Dia mencontohkan jumlah family office di Singapura mencapai 1.500 kantor dan dana kelolaan family office di Singapura sebesar US$66,8 miliar atau setara dengan Rp1.068 triliun (asumsi kurs Rp16.000 per dolar AS).

Baca Juga: Buttonscarves Lakukan Ekspansi Global dengan Hadirkan Modest Fashion Exhibition di Singapura

Namun, pembentukan family office di Indonesia memerlukan kekuatan hukum, common law dan arbitrase internasional. Luhut akan melaporkan usulan pembentukan ini kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana.

"Gampangnya kita akan meniru aja Singapura, HongKong dan Abu Dhabi, kalau mereka bisa kenapa kita gak bisa buatkan? Itu menguntungkan buat republik," ucapnya penuh optimis.

Selain itu, ia menilai family office bakal menarik orang kaya karena tak akan dipungut pajak.

"Tapi jangan dipajaki, tapi kalau dia investasi dari duitnya nanti, ada lapangan kerja, dipajaki," kata Luhut.

Luhut menuturkan yang paling penting dari family office adalah agar uang orang kaya ada di Tanah Air. Dengan begitu, devisa negara menjadi kian kuat. Luhut mengatakan family office perlu dibentuk mengingat tingginya permintaan. Di samping itu, ia yakin bahwa kepercayaan dunia terhadap Indonesia akan semakin baik.

Baca Juga: Diprotes Pengusaha, Luhut: Kenaikan Pajak Hiburan Ditunda Dulu

Jokowi Sudah Beri Restu?

Dari paparan Luhut tersebut, ia mengaku sudah mendapat sinyal positif dari Presiden RI. Ia mengklaim bahwa Presiden Jokowi telah menyetujui usul pembentukan family office tersebut.

"Saya bilang 'bapak presiden kalau bapak setuju kita coba di sini'. (Jokowi bilang) 'setuju Pak Luhut," katanya di MINDialogue CNBC Indonesia, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Namun, hingga berita ini ditayangkan, Presiden Jokowi belum memberikan pendapatnya tentang usulan pembuatan family office di Bali.