SGM Eksplor kembali hadir dengan harga baru yang lebih bersahabat dengan para Bunda. Ini bisa menjadi rekomendasi susu pertumbuhan anak yang kaya akan zat besi dan vitamin C, dan dapat membantu pada orang tua dalam memberikan nutrisi yang maksimal kepada si kecil di rumah, dan tentunya dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Hal ini sebagai bentuk komitmen SGM Eksplor yang telah hadir selama hampir 70 tahun untuk menjawab kebutuhan anak Indonesia melalui produk bernutrisi yang terjangkau dan mudah diakses masyarakat Indonesia. Apalagi, di tengah tantangan ekonomi saat ini, yang mungkin menyebabkan banyak orang tua tidak bisa maksimal memberikan asupan nutrisi kepada anak.

“SGM Eksplor adalah satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung IronCTM, yaitu kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, yang teruji klinis dapat membantu penyerapan Zat Besi hingga dua kali lipat , dilengkapi DHA 100% berkualitas dari Minyak Ikan Tuna, lebih baik dari minyak ikan lainnya. Dengan harga baru yang semakin terjangkau, kami memastikan nutrisi SGM Eksplor tetap maksimal. Isi/gramasi tetap sama sehingga mendukung Bunda untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan maksimal juga,” ujar SGM Eksplor Marketing Manager, Anggi Morika Septie, dalam rilis yang diterima Olenka, Sabtu (18/5/2024).

Para Bunda perlu memahami bahwa asupan bergizi bukan hanya sekadar karbohidrat yang membuat kenyang, tetapi juga nutrisi yang dapat mendukung tumbuh kembang anak seperti protein, zat besi, dan nutrisi penting lainnya. Pada akhirnya, para Bunda harus lebih selektif terhadap produk yang dibeli dan memprioritaskan pemenuhan nutrisi anak untuk mendukung tumbuh kembang optimalnya. Untuk itu, SGM Eksplor hadir dan mengerti keresahan para Bunda dengan memberikan harga baru yang lebih dekat dengan Bunda untuk memberikan si Kecil nutrisi maksimal.

Menurut peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Sulistiadi Dono Iskandar, M.Sc. “Kenaikan inflasi dan harga pangan telah memberikan dampak bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama keluarga dengan tingkat pendapatan rendah. Dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), terlihat bahwa semakin rendah pendapatan per kapita masyarakat, semakin rendah pula pengeluarannya untuk pangan bergizi. Akibat inflasi dan kenaikan harga, beberapa masyarakat kurang mampu terpaksa mengurangi belanja pangan karena ingin berhemat atau mungkin memilih alternatif yang kurang bernutrisi. Alhasil, anak rentan terkena stunting karena kurang gizi atau anemia karena kurang zat besi.”

Baca Juga: Tidak Semua Susu Sama, Kenali Jenis Susu Pertumbuhan yang Lebih Banyak Nutrisi Penting Bagi Si Kecil