Sementara di sektor commercial & trading, Pertamina menjalankan program efisiensi proses pengadaan LPG & BBM. Selain itu, di Holding Pertamina juga menjalankan program optimasi seperti liability management, renegosiasi pajak, sentralisasi infrastruktur IT, optimasi aset-aset penunjang, serta sentralisasi proses pengadaan barang dan jasa.
"Sinergi bisnis, digital transformation, revenue enhancement, dan low risk ESG inilah empat fokus untuk meningkatkan cost optimization tahun ini," lanjut Nicke.
Baca Juga: Perombakan Jajaran Direksi di Perusahaan Subholding dan Anak Usaha Pertamina
Komisaris Pertamina, Heru Pambudi, menyampaikan apresiasi atas segala inovasi dan totalitas dalam menjalankan program optimasi biaya di lingkungan Pertamina Group. "Untuk meraih visi Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia, implementasi optimasi cost setiap lini Pertamina Group menjadi sangat penting," ucapnya.
Menurut Heru, pembangunan budaya sadar biaya berpatokan pada revenue melalui program optimasi biaya sebagai perwujudan budaya AKHLAK, terbukti berhasil memperkuat daya tahan Pertamina dan jadi fondasi untuk terus bergerak.
"Penggunaan anggaran juga harus optimal, efisien, dan governance. Pertamina harus mampu menerapkan prinsip zero tolerance untuk tindakan korupsi," pungkas Heru.