Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) mengakui kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum maksimal, mandulnya perusahan-perusahan pelat merah itu disebabkan berbagai faktor.
Managing Director Stakeholder Management and Communication Danantara Rohan Hafas membeberkan, salah satu faktor yang membuat BUMN melempem adalah struktur bisnis yang terlalu kompleks, dimana perusahan-perusahan BUMN terlalu banyak memiliki perusahaan turunan.
“Banyak anak, cucu, dan cicit usaha BUMN malah membuat inefisiensi. Bukannya menambah nilai, justru menambah beban biaya,” kata Rohan di Wisma Danantara, Jakarta dilansir Sabtu (1/11/2025).
Menurut Rohan, kondisi ini menciptakan rantai suplai yang panjang dan berbelit. Dalam praktiknya, setiap tahap bisnis dikelola oleh entitas berbeda sehingga membutuhkan koordinasi yang rumit dan biaya tambahan pada setiap level.
“Idealnya, rantai suplai efisien dari produksi sampai pelanggan akhir. Namun, kalau tiap tahap dipegang anak usaha berbeda, proses jadi lambat dan mahal,” tegasnya.
Rohan juga mengaku heran dengan kebijakan masa lalu yang cenderung memperbanyak anak usaha tanpa arah yang jelas.
“Enggak tahu dahulu arahnya ke mana, tetapi seolah punya banyak anak perusahaan itu jadi kebanggaan,” sindirnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Danantara telah menyiapkan peta jalan efisiensi pengelolaan BUMN. Salah satu fokus utama adalah mengurangi jumlah perusahaan pelat merah yang saat ini mencapai sekitar 1.063 entitas.
Langkah yang akan diambil antara lain adalah konsolidasi dan penggabungan perusahaan yang memiliki sektor bisnis serupa.
“Pokoknya akan disatukan sesuai jenis usahanya. Misalnya, hotel-hotel milik PT Hotel Indonesia Natour dan PT Patra Jasa akan dikonsolidasikan,” jelas Rohan.
Baca Juga: Ketika Prabowo Dongkol Dituduh Otoriter
Rohan menambahkan, konsolidasi ini diharapkan dapat memangkas struktur bisnis yang berlapis, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan efisiensi biaya agar BUMN bisa lebih produktif serta kompetitif.
“Dari 1.063 perusahaan, nanti pelan-pelan akan menyusut,” pungkasnya.