Growthmates, mungkin saat ini ada di antara kamu tengah berjuang menjadi seorang caregiver yang merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan mental. Tentunya, bukan tugas mudah untuk dilakukan. Apalagi, jika yang mengalami kesehatan mental adalah mereka yang begitu kamu sayangi.
Menjadi seorang caregiver atau pengasuh memang tidak mudah. Psikolog dari aplikasi KALM, Jessica, mengungkap hal pertama yang harus dilakukan seorang caregiver dengan anggota keluarga yang mengalami masalah mental adalah bersikap tenang.
Dengan bersikap tenang dan menerima situasi, caregiver akan lebih mudah memahami kondisi kesehatan mental yang dialami anggota keluarga, sehingga dapat memberikan dukungan dengan lebih efektif.
“Jadi kita sendiri perlu tenangkan diri kita. Literasi diri kita dengan hal-hal yang perlu kita pahami. Misalnya apa itu depresi, bagaimana cara mencegahnya,” ujar Jessica saat ditemui usai agenda Maybelline “Let’s Be Brave Together”, Kamis (17/10/2024).
Baca Juga: 6 Kebiasaan Pagi Hari untuk Mengurangi Risiko Depresi
Setelah bersikap tenang dan meliterasi diri tentang masalah mental yang dialami keluarga, langkah selanjutnya adalah membantu mereka untuk mencari suatu kegiatan. Kegiatan sederhana yang membuat pikiran mereka teralihkan, berjalan kaki misalnya.
“Karena kadang kalau orang mengalami depresi itu kan kayaknya sangat gelap ya, nggak tau mau ngapain-ngapain. Maka langkah kecil seperti kita ajak dia jalan kaki, ajak dia buat sholat, ajak dia buat nonton itu bisa membantu,” tutur Jessica.
Dan yang paling terpenting kata Jessica, adalah membantu mereka untuk menyadari bahwa mereka tidak sendirian. Ada kamu sebagai caregiver yang siap menemani dan membantu mereka melewati hari-hari kelamnya melawan masalah mental yang dialami.
Di samping itu, mungkin Growthmates ada yang pernah mengalami momen saat menghadapi keluarga dengan masalah mental, tetapi enggan diantar ke psikolog. Lantas, bolehkah mengajak mereka dengan kondisi tersebut untuk menerima bantuan profesional dengan cara ‘dibohongi’?
Baca Juga: Benarkah Gen Z Lebih Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental? Ini Kata Psikolog
Kata Jessica, seseorang dengan masalah mental serius dapat menggunakan strategi tersebut–dengan cara dibohongi– agar mau menemui psikolog. Namun, penting untuk melakukan pendekatan yang penuh kehati-hatian ketika berhadapan dengan kondisi masalah kesehatan mental yang sangat kritis.
“Tetapi kalau misalnya saudara kita, atau orang yang kita dampingi itu memang masih bisa berpikir rasional, bisa berpikir logis, sebaiknya dibicarakan baik-baik,” jelas Jessica.
“Jadi diajak baik-baik. Kecuali kalau misalnya memang dalam kasus skizofrenia, yang sudah ada halusinasi-delusi, ya memang terkadang celah itu yang dipakai,” imbuhnya.
Menjadi seorang caregiver bagi keluarga yang mengidap masalah kesehatan mental memang tidak mudah. Namun, penting pula bagi kamu sebagai caregiver menjaga kesehatan mentalmu sendiri jangan sampai ikut depresi. Dalam kondisi inilah kamu butuh support system, di mana kehadirannya penting demi mentalmu yang lebih baik.
Sekadar informasi, depresi yang dialami seorang caregiver biasanya disebabkan oleh berbagai tantangan yang dihadapi dalam merawat orang yang sakit, seperti kekhawatiran atas keselamatan orang yang dicintainya, perubahan kepribadian, dan masalah kesehatan.
