Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sedang mencari sosok ketua umum baru. Uniknya pemilihan ketum baru itu dilakukan lewat voting yang dilakukan secara terbuka dan transparan. Siapapun boleh mencalonkan diri sebagai calon pemimpin partai tersebut.

Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman mengatakan, partainya mengadopsi cara pemilihan ketum baru ini demi mewujudkan PSI menjadi parpol yang super terbuka. Dia menyebut siapapun berhak maju sebagai calon termasuk Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Bertemu Dosen Pembimbing di Tengah Kisruh Ijazah Abal-abal

“Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan saja,” ujar Andy Budiman kepada wartawan Rabu (14/5/2025). 

Harus diakui, Jokowi sudah kerap kali dihubungkan dengan PSI setelah dirinya hengkang dari PDI Perjuangan pada Pilpres 2024 lalu. Banyak pihak menyarankan ia berlabuh di partai tersebut. PSI dinilai menjadi kendaraan politik yang pas bagi Jokowi. Namun hingga kini Jokowi belum memberi pernyataan apapun. 

Andy mengatakan, Jokowi sendiri sudah sejak lama menjadi mentor PSI, bahkan gagasan mewujudkan partai tersebut menjadi super terbuka terinspirasi dari ide-ide Jokowi yang dinilai sebagai pribadi yang menjunjung tinggi transparansi. 

“Terus terang Pak Jokowi ini kami anggap sebagai mentor sejak lama. Jadi kalau ditanya apakah terinspirasi dari Pak Jokowi? Iya,” kata Andy.

Perlu diketahui, gagasan partai super terbuka sebelumnya pernah dilontarkan langsung oleh Jokowi kepada media, dalam sebuah pernyataan publik di Solo pada 5 Maret 2025.

Baca Juga: Aset Hasil Korupsi Harus Dirampas Negara dan Dikembalikan ke Rakyat

“Partai yang terbuka, yang super terbuka, yang nanti pemilihan ketuanya juga dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggotanya. Partai milik bersama,” ujar Presiden Jokowi kala itu.