Program makan bergizi gratis besutan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diyakini memberi berbagai dampak positif. Selain sebagai solusi mengatasi stunting, program ini juga dipercaya meningkatkan peran koperasi dan petani lokal. 

Hal ini disampaikan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sekaligus Ketua BKSAP DPR, Fadli Zon dalam pertemuan AIPA, Food Agricultural Organization (FAO) dan IISD dengan isu memperkuat peran parlemen ASEAN dalam Memajukan Investasi Bertanggung Jawab di Pangan, Pertanian dan Kehutanan atau ASEAN-RAI di Bali, Rabu (24/7/2024).

Baca Juga: Cak Imin Senang Diajak Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

"Jika berjalan dengan baik, program makan bergizi gratis misalnya, tak hanya mengatasi stunting, tapi juga dapat menjadi sarana pemberdayaan bisnis lokal, peningkatan peran koperasi dan peningkatan peran petani lokal," kata Fadli dilansir Kamis (25/7/2024). 

Fadli yang juga politisi Gerindra itu mengatakan semua program kerja Prabowo patut didukung penuh, lantaran dampaknya langsung dirasakan masyarakat. Selain program makan bergizi gratis program lain yang sangat bermanfaat bagi masyarakat kata Fadli adalah program food estate, swasembada pangan, energi dan air, ketersediaan bibit pupuk dan pakan ternak. 

Pada kesempatan itu, Fadli juga mendorong anggota parlemen di ASEAN untuk lebih fokus pada isu pertanian, agar ke depannya para petani dapat lebih berdaya. Sebab, saat ini kesejahteraan petani masih belum terjamin.

"Produksi tani terus menerus turun dan kontribusi sektor kehutanan, pertanian dan perikanan kepada PDB berkurang 3,54 persen (yoy) pada kuartal pertama tahun 2024," ujarnya.

Fadli mengatakan, khusus di Indonesia ketersedian pangan bisa saja menjadi lebih sulit mengingat jumlah penduduk yang terus bertambah, namun di sisi lain jumlah petani terus menurun. Untuk itu dia mengatakan, kedepannya anak-anak muda harus berani menjadi petani. 

Baca Juga: Gerindra Rayu Imin Cs Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

"Oleh karenanya, pertanian perlu dikemas menarik agar memikat anak muda. Jika tidak, kita akan mengalami kelangkaan petani dalam beberapa dekade ke depan," pungkasnya.