Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto tetap baik dan solid.
Ia menegaskan jika yang mengatakan tidak solid merupakan pihak-pihak yang ingin mengadu domba hubungan Prabowo dan Jokowi. "Solid. (Yang mengatakan tidak solid) itu orang 'adu domba' saja," katanya, Selasa (27/8/2024).
Baca Juga: Anak Bungsu Jokowi Manut dengan Putusan MK
Baca Juga: Bulan Depan Kantor Jokowi Pindah
Baca Juga: Istana Bersuara: Ada yang Adu Domba Jokowi dan Prabowo
Lebih lanjut, ia mengatakan jika hubungan Kepala Negara dengan partai-partai pendukungnya juga berjalan dengan baik.
Bahkan, Projo yang merupakan relawan pendukung Jokowi menilai selama 10 tahun banyak kemajuan yang dicapai bangsa Indonesia.
Sementara, terkait pernaytaan Jokowi dalam Kongres III Partai NasDem yang menyebut "datang ramai-ramai, begitu mau pergi ditinggal ramai-ramai, ia mengaku tidak tidak ada yang meninggalkan Jokowi.
"Kecenderungan memang begitu, tapi kita yakin bahwa di Indonesia persaudaraan, gotong-royong kan jalan. Ini rapat kabinet masih full team," jelas dia.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden, Juri Ardiantoro, menilai kabar keretakan antaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto merupakan upaya adu domba untuk mengganggu jalannya pemerintahan.
Ia menegaskan politik adu domba seperti itu sudah usang dan tidak disukai masyarakat.
"Jika ada mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih saat ini retak adalah upaya menganggu agenda keberlanjutan pemerintahan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/8/2024).
Lanjutnya, isu yang berhembus tersebut yaitu mengadu domba antara dua tokoh bangsa dengan merangkai berbagai informasi, peristiwa dan kejadian yang terjadi belakangan ini, kemudian meng-gotakgatuk-an seolah-olah ada kaitannya dan menyimpulkan dengan nada yakin bahwa telah terjadi keretakan.
Selain itu, ia menjelaskan jika fokus utama pemerintahan Presiden Jokowi saat ini meletakan pondasi yang kuat untuk memuluskan transisi pemerintahan.
Menurutnya, Presiden memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi presiden terpilih memulai menyusu agenda-agenda strategis untuk menjalankan visi dan misinya demi keberlanjutan.
"Di mana letak keretakannya? Itulah yang menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden Terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor bahkan upaya politik yang bertujuan mengadu domba dia dengan Presiden Joko Widodo," tegasnya.
Sambungnya, "Jadi berhentilah membangun narasi dan spekulasi yang bersifat pecah belah kita sebagai bangsa," tambah dia.