Anak-anak Hadji Kalla

Dari dua pernikahannya, Haji Kalla pun diketahui memiliki 12 anak. Anak dari istri yang pertama adalah Ramlah Kalla, merupakan istri dari aksa Mahmud, salah satu pengusaha hebat dan termasuk salah satu orang terkaya di negeri ini.

Kedua, adalah Jusuf Kalla. Sebelum terjun ke dunia politik dan pemerintahan, JK, sagan akrabnya telah lama berkiprah sebagai pengusaha. Dia pun pernah menduduki beragam jabatan seperti, Direktur Utama Grup Usaha PT. Hadji Kalla (1968–2001), Komisaris Utama PT Bukaka Teknik Utama (1988–2001), Direktur Utama PT Bumi Sarana Utama (1988–2001), Komisaris Utama PT Bukaka Singtel International Organisasi (1995–2001), Direktur Utama PT Kalla Inti Karsa (1993–2001), dan Direktur Utama PT Bumi Karsa (1969–2001).

Ketiga, Fatimah Kalla. Setelah era kepemimpinan Jusuf Kalla. Kalla grup dipimpin oleh Fatimah Kalla. meskipun dia seorang apoteker, Fatimah berhasil memperoleh beberapa pencapaian bersama Kalla Group, seperti membangun pembangkit listrik di Poso, pabrik coklat di Kendari, dan pabrik bata ringan pertama di Makassar dan Indonesia Timur. Gak cuma itu, kini Fatimah juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Kalla Group, serta Ketua Dewan Pengurus Yayasan Hadji Kalla.

Anak keempat adalah Halim Kalla, dia merupakan seorang aktivis politik, selain menjadi Anggota DPR RI. Dia juga menduduki kursi sebagai Direktur Utama (Dirut) Intim Wira Energi Wisma Nusantara Jakarta, Indonesia dan Chairman di PT Macca Sistem Infokom.

Kemudian, anak kelima adalah Suhaeli Kalla, dia merupakan lulusan dari Universitas Krisnadwipayana dan gelar MBA dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jayakarta. Suhaeli Kalla menjabat sebagai Komisaris Utama PT Hadji Kalla Group, Komisaris Utama PT Bukaka Teknik Utama Tbk dan Direktur Utama di PT Malea Energy.

Keenam, Natsir Kalla, dia dikenal sebagai pengusaha sukses dan suami dari Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina. Lalu, anak ketujuh adalah Ahmad Kalla. Dia merupakan lulusan ITB Jurusan Fisika Teknik dan dikenal sebagai Pendiri dari PT Bukaka Teknik Utama Tbk, merintis bisnisnya dari bengkel ketok skala kecil di Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Selain ketujuh di atas, anak-anak Hadji Kalla yang lain, yaitu Salman kalla, Herlina Kalla, Nurani Kalla, Zohrah Kalla, dan Farida Kalla.

Baca Juga: Mengulik Peran Keluarga Riady dalam Pohon Bisnis Lippo Group

Era Kepemimpinan Kalla Group

Kalla Group sendiri mulai eksis pada 1952, dan hingga kini sudah ada 4 tokoh yang memegang tongkat kepemimpinan. Dikutip dari CNBC Indonesia, era kepemimpinan pertama ada di tangan sang pendiri, yaitu Hadji Kalla.

Dia mendirikan perusahaan yang namanya sama dengan dirinya yakni Hadji Kalla (1952), dan kemudian Bumi Karsa (1969).

Pada generasi pertama ini, Kalla Group merambah bisnis transportasi. Bisnis ini mencakup pengangkutan hasil bumi dari Bone ke Makassar dan pengoperasian mobil penumpang jenis station wagon yang melayani trayek Makassar-Bone.

Kemudian, estafet kepemimpinan berpindah ke tangan Jusuf Kalla, putra dari Hadji Kalla. Pada 1969, Kalla Group memasuki bisnis otomotif dengan menjadi importir mobil merek Toyota. Mula-mula mengimpor mobil Toyota dengan semi knocked down, kemudian mobil dirakit di Makassar. Kemudian NV. Hadji Kalla menjadi agen traktor mini merek Kubota untuk keperluan pertanian.

Pada 1980, NV Hadji Kalla melebarkan sayap bisnis otomotif melalui PT Makassar Raya Motor, menjadi dealer mobil Daihatsu dan dealer truk Nissan Diesel. Seiring dengan program mobil nasional maka perusahaan ikut menjadi dealer Timor dan kemudian menjadi KIA.

Di era 1990-an, perusahaan merambah ke bidang perdagangan dengan PT Bumi Sarana Utama yang bergerak sebagai dealer aspal curah, yang banyak mengerjakan proyek infrastruktur jalan dan bandara. Ekspansi tidak berhenti di sana.

Di bidang properti, didirikan PT Baruga Asrinusa Development, yang mengembangkan berbagai kawasan perumahan elit dengan berbagai fasilitas seperti perkantoran, mal, ruko, pusat niaga, turisme agro, tempat rekreasi, sarana pendidikan, dan sarana keagamaan.

Bukan hanya rumah mewah, rumah tipe kecil pun dikembangkan untuk membantu masyarakat menjangkau perumahan yang layak huni.Ada juga PT Kalla Inti Karsa yang menjangkau pengembangan pasar tradisional, sampai membangun Mal Ratu Indah, pusat perbelanjaan terbesar dan termegah di kawasan Indonesia Timur serta mengoperasikan Hotel Sahid Makassar.

Saat Jusuf Kalla diminta menjadi Menteri Perdagangan dan Perindustrian pada 1999, maka tampuk kepemimpinan dilimpahkan kepada Fatimah Kalla.

Di era kepemimpinan JK, Kalla Group semakin ekspansi dengan menambah perusahaan, yakni Bumi Sarana Utama, Bumi Lintas Tama, Baruga Asrinusa, Kalla Electrical System, Kalla Inti Karsa, Bumi Sarana Beton, dan Sekolah Islah Athirah.

Setelah JK, kepemimpinan di Kalla Group masuk ke era Fatimah Kalla di mana dia mendirikan dua perusahaan baru, yaitu Kars Inti Amanah dan Kalla Kakao Industry. Fatimah sendiri adalah adik dari JK.

Kini, Kalla Group memasuki generasi ketiga dengan perkembangan bisnis yang luar biasa. Gurita bisnis Kalla Group hari ini merambah berbagai sektor yang dipimpin oleh Solihin Kalla, anak dari Jusuf Kalla, yang meneruskan estafet bisnis dari sang ayah. Solihin Jusuf Kalla kini duduk sebagai Presiden Direktur/CEO Kalla Group.

Baca Juga: Jusuf Kalla Bandingkan Kualitas Kepala Daerah Zaman Soeharto dan Era Sekarang