Sementara, 42 persen responden memastikan tak akan mendukung Ridwan Kamil siapa pun lawannya. "Artinya ada banyak swing voter yang bisa digali," jelas Ahsan.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika pemilih di Jakarta mengalami tekanan psikologi elektoral karena dua teratas calon gubernur paling disukai dan paling akan dipilih, Anies (39 persen) dan Ahok (22 persen) sudah batal berlaga di Pilkada 27 November.

"Untuk itu, kemungkinan Pilkada Jakarta 2 putaran masih sangat terbuka," tuturnya. 

"Berdasarkan data tersebut, nampak jelas bahwa Pramono-Rano sama sekali tidak bisa menganggap remeh langkah-langkah strategis terkait pembangunan narasi, soliditas tim kampanye, dan keseriusan logistik kampanye yang menyentuh basis-basis suara mengambang," tambah.

Di sisi lain, ia juga melihat jika pasangan RK-Suswono harus lebih rinci membaca aspirasi warga Jakarta, "Angka responden yang termasuk cukup besar. RK-Suswono harus bisa melakukan elaborasi lebih serius dalam menyikapi harapan warga pemilih, termasuk memperbaiki cara pandang dan penyikapan pendukung Persija," imbuhnya.

"PSG menyimpulkan bahwa RK-Sus dan Pram-Rano memiliki beban kerja berat untuk membangun daya tarik pemilih Anies dan Ahok." tukasnya. (Ant)