Dalam dunia yang terus berubah cepat, teknologi finansial menjadi salah satu sektor yang paling dinamis. Namun, perubahan cepat ini juga menyimpan potensi jebakan bagi para investor yang tak waspada.
Dalam sebuah kesempatan, Wakil Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong, pun memaparkan pandangannya secara lugas dan jujur tentang tren-tren digital seperti Metaverse, NFT, dan aset kripto.
Menurutnya, tren seperti Metaverse dan NFT sempat menjadi perbincangan panas beberapa tahun lalu. Ia pun menuturkan soal bagaimana tren digital bisa naik daun dengan cepat, namun juga bisa tenggelam dalam waktu singkat.
"Metaverse dan NFT. Wah ini kan superhot tahun lalu, eh 2 tahun lalu. Sekarang gak begitu kedengaran," ujar Hendara, dalam sebuah video, dikutip Olenka, Kamis (5/6/2025).
BCA sendiri, kata Hendra, pernah mencoba berinvestasi kecil-kecilan di dunia digital ini.
"Apa kita invest? Kita invest sedikit-sedikit. Coba beli tanah di Metaverse, oh mahal, gak jadi. Di NFT juga. Tapi itulah teknologi, berubah sangat cepat," tambahnya.
Lebih jauh, Hendra pun memberi peringatan khusus terkait kripto, terutama bitcoin. Ia menyebut bahwa aset kripto memiliki risiko yang tinggi karena kurangnya dasar yang jelas dan volatilitas yang ekstrem.
"Tapi hati-hati dengan namanya kripto bitcoin. Ini hati-hati. Kenapa saya bilang hati-hati? Karena kalau beli saham, itu ada lihat bisa dianalisa perusahaannya, terus kasih dividen,” papar Hendra.