PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memilih untuk tetap mempertahankan dua aplikasi digital perbankannya, yakni BCA Mobile dan myBCA, meskipun tim IT menghadapi tantangan besar dalam pengelolaannya. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong, dalam sebuah acara yang menyoroti pendekatan customer-centric bank tersebut.

Dipaparkan Hendra, keputusan mempertahankan kedua aplikasi ini diambil dengan mempertimbangkan beragam preferensi nasabah dari berbagai generasi.

“Teman-teman seumur saya dan yang lebih tua sukanya pakai BCA Mobile, yang muda-muda lebih senang pakai myBCA, kenapa? myBCA itu ada semua, rekening, deposito, semua ada di situ. Tapi karena semua ada ditampilkan di layar handphone, fontnya jadi kecil, iya kan,” ujar Hendra, dikutip Olenka, Kamis (15/5/2025).

Hendra menjelaskan bahwa mayoritas pengguna hanya membutuhkan fitur sederhana seperti cek saldo dan transfer, yang tersedia secara simpel di BCA Mobile dengan tampilan lebih besar dan mudah dibaca. Dan, di sisi lain, myBCA menawarkan fitur lebih lengkap namun dengan tampilan yang lebih padat.

“Nah itu kalau pakai BCA Mobile bisa karena font-nya gede dan kebanyakan orang itu cuma mau cek saldo dan transfer,” tutur Hendra.

Hendra pun lantas menggambarkan strategi layanan digital di BCA ini dengan analogi yang menarik, yakni layaknya restoran Padang.

“Strateginya di BCA memutuskan istilahnya kalau mau dagang restoran, kita maunya bikin restoran Padang,” ujar Hendra.

Baca Juga: Tips Karier Sukses ala Wapres BCA Hendra Lembong