Wakil Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong mengaku pihaknya selalu melakukan perhitungan matang untuk mematikan sebuah layanan perbankan yang dikeluarkan BCA untuk seluruh nasabah.
Layananan perbankan yang bahkan sudah dianggap tak relevan dan ketinggalan zaman sekalipun ditutup dengan penuh kehati-hatian dan penuh pertimbangan. Seperti saat mematikan layanan SMS banking setelah digantikan dengan sistem yang jauh lebih canggih.
Baca Juga: Mentalitas Pantang Menyerah ala Presdir BCA Jahja Setiaatmadja
“Kalau sudah tidak populer, kita mematikan. Apa yang barusan kita matikan? Ini yang bapak ibu di depan mungkin masih inget. SMS banking. Itu baru kita matikan 1 tahun yang lalu,” kata Hendra dilansir Olenka.id Sabtu (24/5/2025).
Hendara mengatakan, saat menutup layanan SMS banking pihaknya memperhitungkan langkah tersebut dengan sangat matang dan bijak, pihaknya memilih menutup layanan tersebut sesudah memastikan bahwa layanan tersebut benar-benar sudah tak dipakai nasabah.
Selama layanan itu masih dibutuhkan nasabah walau hanya satu orang sekalipun BCA tidak bakal membekukan sistem tersebut.
Hendra mengatakan, pembekuan sistem SMS banking memang memang membutuhkan waktu yang lumayan lama, itu disebabkan karena keberadaan nasabah yang berasal dari generasi 70-an, mereka suka memakai sistem tersebut lantaran dinilai lebih praktis dan mayoritas dari mereka adalah nasabah prioritas yang perlu mendapatkan service lebih.
“Kok baru satu tahun yang lalu? Karena generasi umur 70 tahun ke atas itu suka pakai SMS banking. Kenapa dia suka pakai SMS banking? Lalu saya ketemu. Kan enak SMS banking, tinggal star ini-ini dapat saldo. Tidak usah inget user ID, tidak usah inget password, langsung dapat angkanya. Itu SMS banking,” tuturnya.
BCA kemudian memberi edukasi yang lumayan berhasil, para nasabah old money itu akhirnya secara sadar beralih ke sistem perbankan BCA yang lain.
“Tapi kan kita edukasi terus sampai penggunanya sekitar tinggal 20 ribu, nah kita matikan. Yang 20 ribu ya sudah lah. Kenapa lama? Karena yang tua-tua ini duitnya paling banyak,” ujarnya.
Baca Juga: Diperiksa Polisi Terkait Tudingan Ijazah Abal-abal, Jokowi Dicecar Puluhan Pertanyaan
“Bapak ibu kalian kan duitnya lebih banyak dari kalian. Kakek mungkin duit lebih banyak lagi. Jadi kita nggak bisa paksa sampai yang generasi itu makin sedikit, nah baru kita matikan tahun lalu SMS banking,” tambahnya memungkasi.