Isu pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali mengemuka ke publik. Wacana itu sempat tenggelam beberapa bulan terakhir ini setelah desas desus pertemuan itu pertama kali muncul sebelum Pilpres 2024 dan kembali dibicarakan sebelum Prabowo mengumumkan susunan kabinetnya pada akhir 2024 lalu.
Banyak pihak yang beranggapan bahwa wacana pertemuan Prabowo-Mega kali ini bakal benar-benar terealisasi sebab kedua belah pihak lewat masing-masing partainya yakni Gerindra dan PDI Perjuangan menunjukan antusiasme yang sama.
Baca Juga: Avanade Tunjuk Megawaty Khie sebagai Regional Managing Director Asia Tenggara
Di sisi lain, publik juga beranggapan bahwa pertemuan itu bakal membawa banyak perubahan pada peta politik nasional. Apalagi jika lewat pertemuan tersebut Prabowo mampu meyakinkan Megawati untuk bergabung ke Kabinet Merah Putih.
"Pertemuan ini bisa mengubah konstelasi politik nasional. Kerja sama antara PDIP dan Prabowo akan memperkuat posisi politiknya dengan mitra koalisi yang lebih beragam di kemudian hari," kata Pengamat politik, Adi Prayitno dilansir Rabu (15/1/2024).
Adi Prayitno dan sejumlah pakar lainnya punya pandangan serupa, mereka melihat peluang bergabungnya PDI-P ke pemerintahan Prabowo sangat terbuka lebar. Apabila kerjasama politik antara Prabowo dan Megawati itu mampu diwujudkan, maka Prabowo kata Adi jelas mendapat dukungan politik yang sangat signifikan mengingat PDI merupakan partai politik terbesar di negara ini dan merupakan partai pemenang Pemilu Legislatif 2024
"PDIP sebagai partai pemenang pileg memiliki pengaruh besar yang dapat memperkuat posisi politik Prabowo," ujarnya.
Tak hanya itu, pertemuan Prabowo-Mega juga dinilai dapat menghapus kesan eksklusivitas di kalangan partai pendukung Prabowo. Dengan pertemuan tersebut, publik tidak lagi beranggapan bahwa partai-partai tertentu memiliki keistimewaan khusus atau hak istimewa berdasarkan kedekatan pribadi dengan Presiden.
"Partai-partai koalisi tidak lagi memiliki privilege karena hubungan personal. Ini menciptakan dinamika politik yang lebih seimbang,"pungkasnya.