Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Talenta, Kementerian Koperasi dan UMKM, Destry Anna Sari menyampaikan apresiasinya kepada LAN yang telah menginisiasi kegiatan PEN bertemakan penguatan Koperasi Merah Putih, sebagai upaya mengakselerasi peran masing-masing instansi pemerintah untuk bekerja kolaboratif dan simultan dalam memperkuat KDKMP.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Kementerian Koperasi Destry Anna Sari mengapresiasi upaya yang dilakukan LAN. Ia mengamini bahwa kolaborasi merupakan kunci dari koperasi yang berkelanjutan. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto dalam instruksinya menginginkan Koperasi Desa/Merah Putih dikerjakan secara bersama- sama, mulai dari kementerian/lembaga hingga kepala daerah.
“Jadi tidak saja sekarang indikator kinerja masing-masing. Indikator kinerja masing-masing tercapai, iya; tetapi tadi, impact-nya itu akan lebih besar, pemerataan ekonomi itu lebih cepat untuk tercapai kalau kementerian/lembaga ini bekerjanya simultan,” tuturnya.
Selain itu juga, dalam waktu dekat LAN akan berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk melakukan piloting kolaborasi penguatan KDKMP yang direncanakan pada Oktober tahun ini dengan menekankan cara kerja yang kolaboratif membangun sebuah ekosistem yang dimulai dari daerah di Jawa Timur untuk dijadikan model.
Sebagai informasi, Program KDKMP menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi desa/kelurahan hingga tahun 2030 yang mampu menjadi aggregator, akselerator, dan konsolidator UMKM berbasis nilai kekeluargaan dan gotong royong. Pemerintah optimis langkah ini akan memperkuat ketahanan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Guna menciptakan tata kelola yang kuat dan bersinergi, dalam PEN kali ini banyak didapatkan masukan dari sektor pelaku usaha yang diwakili Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Potensi Kolaborasi dan Pendanaan KADIN Sharmila Yahya yang menggarisbawahi KDKMP bisa menjadi tulang punggung perekonomian jika diberikan porsi sebagai “penyalur” bahan baku retail kepada usaha kecil menengah di masyarakat. Sumber daya anggaran yang diberikan kepada KDKMP sebaiknya digunakan untuk membekali KDKMP dengan modal produksi bukan membiayai operasional.
“Sangat penting untuk membekali SDM Koperasi dengan pengetahuan yang memadai, melalui pelatihan yang diberikan secara sinergi dengan materi yang komprehensif terkait semua aspek, bukan materi yang berjalan sendiri-sendiri” ujarnya. Selain itu Sharmila juga menggarisbawahi pentingnya melakukan diversifikasi usaha sesuai dengan potensi masing-masing Desa/Kelurahan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Rajawali Nusindo-ID Food Wahyu Sakti Priyonggo juga menyampaikan kolaborasi apik antara pemerintah, pelaku usaha dan BUMN produsen barang retail menjadi kunci keberhasilan implementasi kebijakan pengentasan kemiskinan melalui KDKMP. Menurutnya keberhasilan KDMP bukan hanya tanggung jawap pemerintah, namun seluruh elemen termasuk sektor usaha.
PEN merupakan program yang dilaksanakan secara periodik oleh LAN. Kesempatan ini tidak hanya sebagai pembelajaran kolektif strategis, namun juga dijadikan sebagai forum kolaborasi antara pengambil kebijakan. Dalam forum ini berhasil disepakati rencana aksi untuk perbaikan tata kelola KDMP yang mencakup tiga aspek yakni Kelembagaan dan tata kelola, peningkatan kapasitas SDM serta model bisnis dan skema dengan mitra usaha. Acara ini ditutup dengan penandatanganan komitmen 18 instansi yang tergabung dalam satuan tugas KDKMP.