PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) yang merupakan Anggota Holding Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG) menyelenggarakan Pelatihan Terapi Perilaku untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) kepada para pendidik (guru) sekolah PAUD se-Jabodetabek di Bekasi. 

Adapun kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei 2025.

Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/5/2025), Sekretaris Perusahaan Askrindo, Syafruddin, menyebut kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kompetensi tenaga pendidik dalam menangani anak berkebutuhan khusus. 

Baca Juga: Lirik Potensi Industri Kereta Api Indonesia, Askrindo Syariah Jalin Kerja Sama dengan INKA

Baca Juga: Di Ajang Anugerah BUMN 2025, Askrindo Syariah Sabet 2 Penghargaan

Baca Juga: Sepanjang 2024 Askrindo Dukung Pengembangan UMKM Melalui Penjaminan KUR dengan Plafon Rp124 T

"Perusahaan berkomitmen memberikan yang terbaik bagi Masyarakat, melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada program Peduli Pendidikan, di Hari Pendidikan Nasional ini, Askrindo memberikan pembekalan bagi guru PAUD dengan pendekatan ilmiah untuk mengatasi tantangan perilaku, serta menyediakan dukungan optimal bagi perkembangan anak, baik secara akademik maupun sosial-emosional," ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan jika Askrindo mendorong lembaga PAUD yang sudah siap skill secara ketenagaan untuk membuka layanan PAUD Inklusi agar semua anak PAUD dapat terlayani sesuai dengan haknya mendapatkan pendidikan yang layak.

"Saat ini melihat banyak sekolah PAUD, SD, SMP, SMA para guru mempunyai kesulitan dalam menangani Anak Berkebutuhan Khusus, karena selama ini pendididikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus diselenggarakan secara Segregasi/Pemisahan disekolah luar Biasa (SLB) dan PAUD Inklusi. Sementara itu SLB dan PAUD Inklusi masih sangat jarang di Indonesia," tambahnya.

Kemudian, ia mengatakan jika sampai saat ini banyak sekolah belum memiliki kesiapan untuk menerima Anak Berkebutuhan Khusus karena merasa tidak memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan kepada ABK di sekolahnya. Akibatnya sebagian ABK tidak memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangannya.