Perang selama 12 hari antara Israel dan Iran resmi berakhir setelah kedua kubu menyepakati gencatan senjata. Namun kedua kubu saling mengeklaim kemenangan atas perang tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya menang telak atas Iran selama perang berlangsung. Dia bahkan menyebut itu adalah kemenangan yang sangat bersejarah bagi negaranya.
Baca Juga: Mau Ditutup Iran, Seberapa Penting Selat Hormuz Bagi Ekonomi Global?
"Kami mencapai kemenangan bersejarah, dan kemenangan ini akan bertahan selama beberapa generasi," kata Netanyahu dalam pernyataan pertamanya setelah gencatan senjata dengan Iran dilansir Rabu (25/5/2025).
Selama perang berlangsung, militer Israel kata Netanyahu sukses menghancurkan sejumlah fasilitas penting milik Iran yang tersebar di beberapa tempat seperti di Arak, Natanz, dan Isfahan. Dia lantas mengancam Iran dengan mengatakan bakal menghancurkan fasilitas nuklir Iran jika negara tersebut mencoba membangunnya kembali.
"Jika Iran mencoba membangun kembali program nuklirnya, kami akan menghancurkannya. Kami harus menyelesaikan misi melawan poros kejahatan Iran dengan mengembalikan tentara yang diculik dan menghancurkan Hamas," kata Netanyahu menambahkan.
Di sisi lain, Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga menyatakan klaim yang sama, dia bilang negaranya merengkuh kemenangan telak dalam peran 12 hari itu. Dia juga berjanji patuh terhadap gencatan senjata itu, namun negaranya tak bakal tinggal diam jika Israel mencoba memantik perang lanjutan dengan mengabaikan peraturan gencatan senjata.
Baca Juga: Perang Israel-Iran Ganggu Jalur Logistik Internasional, DHL Alihkan Rute ke Afrika
"Iran tidak akan melanggar gencatan senjata, kecuali rezim Zionis melakukannya. Teheran siap untuk berunding dan membela hak-hak rakyat Iran di meja perundingan,” tuturnya.