Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI), Darmono Taniwiryono mengeklaim minyak sawit merah bisa dikategorikan sebagai salah satu makanan pokok bagi masyarakat Afrika Barat.
Minyak sawit merah kata Darmono selalu ada di hampir setiap olahan makanan orang-orang Afrika Barat. Minyak sawit merah disebutnya menjadi bahan dasar mengolah berbagai jenis makanan. Biasanya dipakai sebagai penyedap rasa baik itu untuk makanan berat atau sekadar kudapan.
Baca Juga: Transformasi Minyak Sawit Merah: dari Bentuk Padat Jadi Cair untuk Pasar Indonesia
“Di Afrika Barat, ini merupakan bumbu sehari-hari Kalau orang Afrika Barat ke luar negeri, yang mereka yang cari adalah minyak sawit merah yang seperti ini, yang body teksturnya kental campur dengan cairan Nah, cara mengkonsumsi mereka itu dengan digunakan sebagai bumbu atau apa yang disebutnya, tetapi yang jelas digunakan untuk masak berbagai jenis masakan,” kata Darmono kepada Olenka.id ditulis Senin (22/9/2025).
Keberadaan minyak sawit merah bagi masyarakat Afrika Barat sama seperti orang Indonesia yang bergantung pada Padi. Di mana di Indonesia beras dan padi kerap kali diolah menjadi berbagai jenis makanan.
Kelapa sawit di Afrika Barat lanjut Darmono menjadi salah satu tanaman yang paling banyak tumbuh di sana, tidak heran jika tanaman itu kemudian menjadi salah satu pilihan makanan pokok untuk menunjang keberlangsungan hidup masyarakat setempat.
Minyak sawit merah bagi masyarakat Afrika Barat tidak sekadar sebagai olahan makan, tetapi bisa dikonsumsi langsung dengan cara diminum dalam takaran tertentu, sebab minyak sawit merah juga kaya vitamin yang mampu meningkatkan performa dan ketahanan tubuh.
“Jadi, di dunia ilmu pengetahuan ada yang disebut dengan etnobotani, itu menjelaskan tentang bagaimana makanan itu berkembang dengan tanaman yang berada di wilayah itu, di Indonesia di Asia Tenggara ini kan padi sehingga mungkin ratusan jenis makanan dari padi, ya sama saja dengan kelapa sawit yang asal dari Afrika Barat,” ujarnya.
Keberadaan minyak sawit merah di Indonesia memang belum sepopuler di Afrika Barat, namun Darmono mengatakan minyak sawit merah dapat dikombinasikan dengan sejumlah makanan yang populer di Indonesia seperti salad, tomyam hingga makanan siap saji seperti mie instan. Dimana kandungan minyak sawit merah itu bisa menetralisir penggunaan bumbu dan penyedap rasa yang berlebih.
Baca Juga: BPDP dan PASPI Gelar Bedah Buku Mitos Vs Fakta Sawit Edisi Keempat di Universitas Andalas
“Bisa untuk numis, untuk membuat salad ini bagus juga ya. Tapi yang sangat menarik dan itu bagaimana cara kita namanya fortifikasi makanan yang ada di Indonesia. Kalau yang berbumbu ini kan gak terasa ditambahkan satu sendok teh gak akan terasa kemudian bahkan mie instan,” pungkasnya.