Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk merancang strategi pengembangan perkebunan kelapa sawit guna mendukung pembangunan pabrik pengolahan sawit di wilayah tersebut.
“Roadmap ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta kualitas hasil produksi, sekaligus meminimalkan risiko dan dampak terhadap lingkungan,” kata Ramses di Jayapura, Jumat (31/01/2025).
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta dinas terkait untuk mengembangkan kembali sektor perkebunan sawit di Papua. Dengan luas lahan tertentu, diharapkan pabrik pengolahan sawit dapat segera didirikan guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Kebijakan Baru Penataan Lahan Sawit, Fokus pada Keadilan Sosial dan Keberlanjutan Ekonomi
Selain perkebunan sawit, Ramses juga menekankan besarnya potensi sektor kelautan yang dapat dikelola secara berkelanjutan. Menurutnya, sektor ini memiliki prospek besar untuk dikembangkan sebagai industri utama di Papua.
“Pengembangan sektor industri yang krusial di Papua adalah kelautan, mengingat potensi yang tersedia sangat besar,” ujarnya.
Ia juga menyoroti bahwa daerah seperti Biak, Kepulauan Yapen, Waropen, dan Sarmi memiliki sumber daya kelautan yang dapat dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Baca Juga: Pemerintah Naikkan Kewajiban Plasma Kebun Sawit Menjadi 30 Persen
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Papua, pemerintah akan memprioritaskan program hilirisasi di sektor pertanian, kelautan, dan pariwisata guna meningkatkan nilai tambah ekonomi daerah.
Namun demikian, Ramses mengakui bahwa tantangan utama dalam pengembangan industri di Papua adalah persoalan kepemilikan tanah yang sering kali menghambat masuknya investasi.
“Walaupun ada tantangan, saya percaya bahwa masyarakat akan semakin menyadari pentingnya industrialisasi berbasis hilirisasi tanpa mengabaikan kearifan lokal,” pungkasnya.