Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional menggodok skema penyaluran program makan bergizi bagi sisa sekolah di daerah terpencil di Indonesia. Sebagaimana diketahui bersama, program andalan Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu sebagian besarnya diuji coba di sekolah-sekolah di Pulau Jawa.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan, saat ini pihaknya tengah menggodok beberapa skema penyaluran makan bergizi ke daerah terpencil di nusantara, namun skema penyaluran yang paling mungkin dipakai pihaknya adalah menggunakan teknologi kemasan vakum untuk menghindari pembusukan makanan sebelum sampai ke tangan penerima manfaat. Lewat teknologi ini paket makanan bergizi diyakini bertahan lebih lama.
Baca Juga: Gerak Cepat Prabowo Selamatkan Gelombang PHK PT Sritex Dijempoli Serikat Pekerja
"Kemasan vakum digunakan terutama daerah-daerah terpencil. Kami akan layani daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dalam waktu setengah jam. Bahkan ada daerah-daerah barangkali nanti yang harus dijangkau dalam satu hari," kata Dadan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, di kompleks parlemen, Senayan dilansir Jumat (1/11/2024).
Skema kedua yang juga sedang dipertimbangkan adalah membangun central kitchen di sekolah atau di pesantren, namun dia belum merinci secara jelas teknis dari skema ini. Dadan menegaskan, program makan bergizi gratis bagi pelajar sekolah dasar hingga SMA adalah program prioritas yang tak bisa ditunda-tunda.
Baca Juga: PDIP Bukan Oposisi: Tapi Penyeimbang Pemerintahan Prabowo-Gibran
"Kenapa? Karena ini adalah investasi pemerintah dalam investasi jangka panjang untuk perbaikan SDM Indonesia. Itu esensinya," pungkas Dadan.