Pengembangan riset terus dikembangkan dalam rangka mendorong transformasi industri kelapa sawit di Indonesia. Salah satu penelitian tersebut ialah mengenai pemanfaatan membran Ppenangkap amoniak-nitrogen untuk pemurnian air limbah cair kelapa sawit (POME).
Penelitian tersebut dibahas secara menyeluruh dalam event Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) 2024 oleh peneliti Muthia Elma dan tim dalam riset yang berjudul "Kontaktor Membran Penangkap Amoniak-Nitrogen untuk Pemurnian Air Limbah POME" pada Jumat, 4 Oktober 2024 di BNDCC, Bali.
Dalam laporan penelitian tersebut disampaikan bahwa POME yang tidak diolah dan dikelola dengan baik dapat berdampak buruk bagi lingkungan karena kandungan senyawa organik dan karbondioksida yang tinggi. Sementara jika dikelola dengan baik, kandungan senyawa nitrogen, fosfat, kalsium, magnesium, dan kalium terdapat dalam POME yang dapat digunakan sebagai pupuk.
"Penggunaan pupuk tersebut juga dapat diaplikasikan untuk perkebunan kelapa sawit guna memaksimalkan pemanfaatan dari limbah POME," jelasnya dilansir pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Muthia Elma menyebut bahwa teknologi membran skala bench mampu me-recovery nutrisi dan me-recycle air limbah POME menjadi air proses. Disebutkan pula bahwa prototipe alat spinneret untuk produksi membran hollow fiber PVDF berhasil dibuat menggunakan coaxial electrospinning needle.
Membran hollow fiber yang telah diproduksi memiliki struktur morfologi yang baik untuk digunakan pada proses pemisahan yang terdiri dari sponge dan finger like structure. Selain itu, membran flat sheet polyamide yang telah disintesis menunjukkan performa yang baik dengan nilai fluks permeat sangat tinggi sebesar 50–420 L/m2.jam.
"Membran ini berpotensi dikembangkan dalam bentuk konfigurasi spiral wound untuk keperluan komersial," ungkapnya lagi.
Lebih lanjut, membran bioreactor (MBR) yang didesain dan dikembangkan untuk mengatasi fouling telah berhasil dibuat. Reaktor membran yang didesain memiliki konfigurasi tambahan dengan keberadaan sand filter untuk meningkatkan performa membran dalam mengatasi permasalahan fouling membran. Selain itu, sistem aerasi pada tanki bioreactor juga mampu menurunkan fouling membran sekaligus berperan dalam proses pengolahan air limbah POME menjadi air bersih.
MBR skala bench bertanggung jawab untuk mendaur ulang dan menggunakan kembali air dengan sistem penyaringan membran terintegrasi. Sistem terintegrasi untuk pengolahan dan pemurnian air mengurangi jejak air dengan mendaur ulang dan menggunakan kembali air untuk mencapai nol limbah di dalam pabrik.
"Sistem ini juga dapat mengurangi biaya operasi karena sumber air eksternal berkurang," tutupnya.