Di tengah maraknya narasi sukses kilat, CEO dan Founder Abuya Group, Okta Wirawan, menegaskan bahwa tidak ada kesuksesan yang terjadi secara instan. Menurutnya, dibutuhkan waktu, kerja keras, dan kesabaran untuk mencapainya.

“Tidak ada kesuksesan yang instan. Semua itu butuh proses. Jika prosesmu mudah, pasti kamu salah jalan,” tegas Okta, saat ditemui Olenka, di Jakarta, belum lama ini.

Lebih jauh, pria kelahiran Bogor, 18 Juli 1982 ini menuturkan bahwa kesuksesan instan justru seringkali menjadi awal dari kehancuran.

Hal ini, kata dia, karena proses yang terlalu cepat seringkali tidak membentuk karakter yang kuat, malah justru memunculkan kesombongan dalam diri seseorang.

“Karena Allah tidak akan menaikkan derajat satu kaum tanpa ujian yang makin berat ke atasnya. Jadi kalau ada yang bilang, ini gampang, satu tahun udah pasti kaya, itu pasti salah jalan. Kenapa? Bisa jadi itu istidraj dari Allah,” jelasnya.

Baca Juga: Bangkit dari Kegagalan, Intip Perjalanan Okta Wirawan Bangun Abuya Group Jadi Raksasa Kuliner

Okta mengingatkan bahwa kesombongan adalah hal yang berbahaya, terlebih jika seseorang merasa bahwa kesuksesan yang diraih sepenuhnya hasil kerja keras dirinya sendiri tanpa mengakui peran orang lain di sekitarnya.

“Ketika kita sukses secara instan, itu dekat ke kesombongan. Kita merasa ini semua karena ikhtiar kita. ‘Saya nih yang hebat, mana ada orang lain yang support. Saya nggak butuh mentor.’ Kesombongan seperti inilah yang bisa menghancurkan,” tutur Okta.

Karenanya, ia pun mengajak masyarakat untuk belajar dari kisah tokoh-tokoh besar dalam sejarah seperti Qorun dan Fir’aun, yang meski sangat kaya dan berkuasa, akhirnya hancur karena kesombongannya.

“Kita belajar dari kasusnya Qorun, Fir’aun, dan lain-lain, betapa mereka yang jauh lebih sukses, jauh lebih hebat daripada kita, ya Allah tenggelamkan hartanya dan orangnya,” pungkas Okta.

Baca Juga: Mengenal Okta Wirawan, Entrepreneur Muda yang Merawat Abindo Hingga Merengkuh Kejayaan