Mendengar pernyataan sang Ayah Nur Aini mengangguk tanda mengerti, dia kemudian menceritakan kondisi sang ibu yang saat ini harus rehat dari aktivitasnya. Sang ibu saat ini tak bekerja lagi lantaran tertimpah semen saat sedang bekerja, imbasnya kakinya kini pincang. 

“Mama saya lagi sakit, sudah dijatuhi semen, sakit kakinya, kakinya pincang, mama saya tidak mengeluh,” kata Aini. 

Kini keluarga menggantungkan nasib pada pundaknya dan sang ayah yang semakin sepuh, menjadi kuli panggul di pabrik semen adalah satu-satunya cara supaya dapur tetap ngebul, pendidikan adik-adiknya juga tak terbengkalai. 

“Kalau saya tidak kerja, tidak makan. Walaupun gajinya sedikit tetapi adik-adik saya bisa sekolah, bisa kuliah, memang sedikit yang penting halal,” katanya.