Fenomena Tech Winter yang terjadi akhir-akhir ini telah memengaruhi lanskap investasi di Indonesia. Padahal, startup di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dengan perkiraan sumbangan sekitar 4,6% terhadap PDB Indonesia.

Menurut riset Traxcn, platform survei dan konsultan terkait startup, di Indonesia, selama semester pertama 2024, investasi tahap benih (seed stage) turun 42% dari US$45 juta menjadi US$26 juta; pendanaan tahap awal (early stage) turun 24% menjadi US$113 juta; dan pendanaan tahap lanjutan (later stage) turun 85% menjadi US$52,2 juta. Selain itu, Indonesia belum mencatatkan unicorn baru pada 2024, dan hanya ada satu startup dengan valuasi di atas US$1 miliar.

Baca Juga: Danamon x Gramedia Science Day 2024: Kompetisi Eksplorasi Sain

Menjawab tantangan ini, pada Januari 2023, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon), bersama MUFG Innovation Partners Co., Ltd (MUIP) dan MUFG Bank Ltd (MUFG), meluncurkan MUIP Garuda Fund, yakni dana ventura yang ditujukan untuk investasi di berbagai startup di Indonesia. Dengan total dana sebesar US$100 juta, MUIP Garuda Fund berfokus pada startup di tahap Seri A dan Seri B dengan nilai investasi berkisar US$5 juta—US$10 juta. Pendanaan ini bertujuan memperkuat startup di Indonesia dan memperluas ekosistem kolaborasi digital antara startup-startup dengan Danamon dan Adira Finance.

Salah satu startup yang mendapatkan pendanaan dari MUIP Garuda Fund adalah Qoala, sebuah perusahaan insurtech yang menyediakan solusi asuransi yang mudah diakses melalui platform digital terintegrasi. Qoala mendapatkan pendanaan dari MUIP Garuda Fund di kuartal 4 tahun 2023.

"Melalui MUIP Garuda Fund, kami meningkatkan platform digital kami dan memperkaya variasi solusi finansial yang kami tawarkan. Ini sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi mitra keuangan tepercaya yang senantiasa berorientasi pada kebutuhan nasabah," ujar Jin Yoshida, Global Alliance Strategic Director PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dikutip Senin (21/10/2024).

Selain menyediakan pendanaan melalui MUIP Garuda Fund, Danamon juga mendukung kebutuhan transaksi digital para pengusaha startup dengan menghadirkan berbagai produk unggulan, seperti QR Danamon dan Direct Debit Danamon. QR Danamon terdiri atas dua tipe, yaitu QR Static yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi secara manual dan QR Dynamic yang diintegrasikan dengan platform digital dan point of sale (POS) melalui API (application programming interface) sehingga akan menampilkan nominal transaksi secara otomatis.

Sementara itu, Direct Debit Danamon merupakan solusi pembayaran online yang telah terintegrasi dengan API BI SNAP yang digunakan untuk transaksi e-commerce dan P2P. Nasabah yang menggunakan direct debit dapat melakukan pembayaran hingga limit Rp1 juta per pengguna untuk transaksi e-commerce dan Rp2 juta per pengguna untuk P2P.

Per Agustus 2024, Danamon telah mencatat pertumbuhan positif pada transaksi QR Danamon dan Direct Debit Danamon. Bahkan, QR Danamon menunjukkan peningkatan signifikan, yaitu sebesar lebih dari seribu persen yoy.

Andreas Kurniawan, Chief Digital Officer PT Bank Danamon Indonesia Tbk, menyatakan, "Kami menghadirkan solusi pembayaran digital yang terintegrasi melalui API, sejalan dengan tren perkembangan teknologi yang sangat pesat. Dengan QR Danamon dan Direct Debit Danamon, kami berharap dapat memfasilitasi pertumbuhan bisnis pengusaha startup secara optimal sehingga membantu mereka mengatasi tantangan terutama di tengah kondisi Tech Winter ini."