Mengutip dari laman NU Online, kitab Riyadhus Shalihin disusun dengan tema seputar akhlak atau tasawuf. Dalam kitab ini, ditulis pula prolog singkat dan tujuan penyusunan yakni agar menjadi pedoman bagi mereka yang mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam setiap bab, Imam Nawawi mengumpulkan hadis-hadis yang shahih dari sumber-sumber yang terpercaya. Setiap bab di dalam kitab ini membahas judul tema yang berbeda.
Kitab yang sering digunakan oleh para ulama dalam kajian hadis ini, bukan hanya membahas tentang adab dan akhlak, melainkan juga takziah. Dalam karangannya, Imam Nawawi memberikan panduan yang bermanfaat bagi umat Islam untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.
2. Kitab Arbain Nawawiyah
Kitab Arbain Nawawiyah atau Arbain An Nawawi merupakan karangan Imam Nawawi berupa kumpulan hadis. Meski bernama Arbain yang artinya 40, total hadis di dalam kitab ini digenapkan oleh Imam Nawawi sebanyak 42 hadis.
Kumpulan hadis di dalam kitab ini berkaitan dengan pilar-pilar agama Islam baik ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), serta hadis yang berkaitan dengan jihad, zuhud, adab, nasehat, niat-niat yang baik dan semacamnya.
Disebutkan dalam mukadimah kitabnya, Imam Nawawi termotivasi dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud, Mu’adz bin Jabal, Abu Darda, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Abu Hurairah, dan Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu ‘anhum, dari banyak jalur riwayat yang berbeda-beda.
Dari ke-42 hadis tersebut yang paling inti dalam kitab Arbain Nawawiyah ini adalah hadis yang menjelaskan amalan tergantung niatnya; hadis tentang rukun Imam, rukun Islam, dan rukun Ihsan yang dijelaskan oleh malaikat Jibril; dan hadis keenam yang menjelaskan tentang halal, haram, serta syubhat.
Kitab Arbain Nawawiyah ini dinilai sangat cocok dipelajari bagi semua kalangan, khususnya umat Islam. Kebanyakan hadits di dalam kitab ini dinukil dari Shahih al-Bukhari dan Muslim, serta sanad yang tidak disertakan secara lengkap, memudahkan mereka yang ingin menghafalnya.
3. Kitab Minhaj At-Thalibin
Ini merupakan kitab karangan Imam Nawawi yang dianggap sebagai penyempurna rumus fikih Mazhab Syafi’i. Kitab Minhaj At-Thalibin ini hampir selalu menjadi referensi utama dalam berbagai forum musyawarah dan diklaim sebagai rujukan paling otoritatif dalam kajian fikih Mazhab Syafi’i.
Imam Nawawi sebagai pengarang memberikan sinyal optimis bahwa karyanya sangat layak menjadi rujukan para pegiat fikih, lewat judul lengkap kitab ini. Yakni Minhaj at-Thalibin wa ‘Umdah al-Muftin yang memiliki arti sebagai tangga para pelajar dan sandaran para mufti.
Disebut dalam laman NU Online, Imam Nawawi begitu lihai dalam merumuskan istilah fikih di dalam kitab ini, yang mana hal tersebut menarik perhatian para pengkaji dan pengamat fikih Mazhab Syafi’i.
Sajian istilah-istilah fikih dalam kitab ini memberikan nilai lebih, khususnya dalam upaya mengetahui karakteristik dan asal mula perselisihan pendapat yang ada dalam Mazhab Syafi’i.
Selain itu, Imam Nawawi melakukan evolusi pada kosakata asing yang sebelumnya ditiadakan dalam Kitab Al-Muharrar. Yang mana, beliau mengubahnya dengan kosakata yang lebih jelas dan mudah dihafal.
Baca Juga: 7 Gaya Membaca Buku Ini Bisa Ungkap Kepribadian, Kamu Termasuk yang Mana?