Diferensiasi Dekoruma

Selain mengeksplor teknologi dan beragam inovasi, Dekoruma juga memiliki diferensiasi dibandingkan dengan pesaing lainnya. Ia menonjolkan desain bergaya Japandi (Japanese & Scandinavian) untuk memberikan suasana sekaligus kualitas rumah yang modern dengan harga terjangkau kepada konsumennya.

Japandi sendiri terlahir dari kolaborasi dua filosofi hidup, yaitu konsep estetika Wabi-sabi dari Jepang dan Lagom sebagai gaya hidup masyarakat Skandinavia. Konsep Wabi-sabi adalah prinsip estetik yang menangkap keindahan dalam ketidaksempurnaan. Sementara konsep Lagom adalah gaya hidup yang mengutamakan keseimbangan dalam aspek kehidupan.

Dari kolaborasi ini, Japandi hadir dengan konsep gaya hidup esensial yang fokus terhadap pemenuhan kebutuhan hidup dan efisiensi.

Baca Juga: Menilik Kisah Sukses Perjalanan BCA, Brand Perbankan Terkuat di Dunia dengan Segudang Pencapaian Besar

Keberhasilan Dekoruma

Usai menjajal beberapa lini bisnis, kini Dekoruma telah mengantongi banyak keberhasilan. Dekoruma tercatat telah melayani lebih dari 1 juta pelanggan dan menyediakan lebih dari 100.000 produk furnitur dalam katalog. Dekoruma juga memiliki 3.000 lebih desain interior yang dibuat bersama dengan lebih dari 250 partner desainer pilihan. 

Sebanyak 2.000 desainer interior juga telah memanfaatkan alat desain yang dibuat Dekoruma. Dari segi bisnis bangunan sendiri, Dekoruma telah bermitra dengan 100 lebih pengembang dan perbankan.

Dekoruma didukung sejumlah investor, seperti Nexter Ventures, Beenext, OCBC Ventura, AddVentures, AC Ventures, Skystar Capital, Foundamental, InterVest dan beberapa nama lainnya. Menurut keterbukaan, nilai pendanaan yang diterima lebih dari US$21,8 juta.

Agresivitas bisnis Dekoruma itu mendapat nilai positif dari perusahaan e-commerce BliBli. Dengan penuh keyakinan, BliBli memutuskan untuk mengakuisisi Dekoruma dengan nilai transaksi sebesar Rp1,16 triliun pada Kamis (20/06/2024).

Bukan tanpa alasan, BliBli rela mengucurkan dana sebesar itu karena memiliki harapan dapat memberikan stimulus bagi bisnis Perseroan, khususnya dalam ranah produk home and living.

Baca Juga: Mengulik Kisah Perjalanan Brand Living Viva Cosmetics: Kosmetik 'Made in Indonesia' Pertama

Hal ini sejalan dengan upaya-upaya Perseroan untuk menyesuaikan dan menyelaraskan jalur perdagangan daring (online) dan luring (offline), sehingga Perseroan bersama-sama dengan PT DIL dapat berkembang menjadi perusahaan yang terintegrasi di bidang perdagangan baik secara daring (online) maupun luring (offline).

“Aksi korporasi ini seiring dengan upaya-upaya perseroan untuk menyelaraskan jalur perdagangan daring (online) dan luring (offline). Dengan demikian, Blibli dan Dekoruma bisa berkembang menjadi perusahaan yang terintegrasi di bidang perdagangan, baik secara online maupun offline,” kata Direktur BliBli, Andy Untono.

"Selain itu, proses penyatuan pandangan visi dan misi yang sama antara Perseroan dan PT DIL dapat dilaksanakan secara efektif, sehingga dapat mendorong optimalisasi sinergi bisnis yang lebih baik,” sambungnya.

Usai menilik pertumbuhan bisnis Dekoruma yang signifikan hingga akhirnya digaet oleh BliBli melalui akuisisi, akankah bisnis dari keduanya meroket dan menguasai pasar e-commerce maupun home and living? Bagaimana menurutmu, Growthmates?