Lini Bisnis Djarum Group
Nama Djarum sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mayoritas masyarakat mengenalnya sebagai perusahaan rokok, dan sebagian lainnya mengenalnya sebagai pemegang saham terbesar Bank Central Asia (BCA). Namun ternyata, jaringan bisnis Group Djarum sebenarnya lebih luas dari itu. Kini, jaringan bisnis Djarum Group meluas ke bisnis elektronik, perbankan, digital, dan berbagai bidang lainnya.
Polytron adalah bisnis non-rokok pertama yang Hartono bersaudara dirikan. Perusahaan elektronik yang berdiri sejak 1975 itu kini memproduksi berbagai alat yang pasar butuhkan seperti speaker, televisi, set-top-box, lemari es, mesin cuci, AC, smartphone, dan sepeda motor listrik. Saat ini produk Polytron diproduksi di pabrik seluas ribuan meter persegi yang terletak Kudus.
Berikut deretan anak perusahaan Djarum Group:
- Properti: PT Cipta Karya Bumi Indah, PT Fajar Surya Perkasa, PT Manager Lestari, PT Inti Karya Bumi Indah, PT Graha Padma Internusa
- Rokok: PT Djarum
- Finansial: PT Bank Central Asia (BBCA), PT Daya Network Lestrasi (Alto)
- Elektronik: PT Hartono Istana Teknologi (Polytron), Mola TV
- Perkebunan/kehutanan: PT Bukit Muria Jaya, PT Fajar Surya Swadaya, PT Hartono Plantation Indonesia, PT Muria Sumba Manis, PT Silva Rimba Lestari
- Ritel: PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC)
- Infrastruktur Telekomunikasi: PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR)
- Makanan dan Minuman: PT Sumber Kopi Prima (Produsen Caffino dan Kopi Gadjah), PT Savoria Kreasi Rasa (Produsen Yuzu)
- Modal Ventura: GDP Venture yang melakukan investasi di berbagai startup, seperti Blibli, Cermati.com, Halodoc, Tiket.com, Cermati.com, dan 88rising.
Tak hanya itu, Djarum Group juga telah bergerak ke sektor ritel online yang tumbuh cepat, mengakuisisi Kaskus, Infokost, hingga Bolabob, Mindtalk, DailySocial, Kincir, dan Opini. Grup ini juga memiliki saham pengendali di agensi pemasaran digital Merah Cipta Media. Hartono bersaudara juga memiliki investasi di startup game Razer di Singapura.
Djarum tetap menjadi produsen rokok terbesar di Indonesia bersama dengan Sampoerna dan Gudang Garam. Meski regulasi tentang rokok semakin ketat, tetap saja Hartono bersaudara masih terus mendominasi takhta orang terkaya di Indonesia lantaran juga menguasai pangsa pasar di lini bisnis yang lain.
Beberapa perusahaan di bawah naungan Grup Djarum juga tercatat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun, daftar perusahaannya antara lain adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Global Digital Niaga (BELI), PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR), dan PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC).
Baca Juga: Mengenal Sosok Armand Wahyudi Hartono, Generasi Ketiga Pemilik Grup Djarum
Bisnis Djarum Group di Tangan Generasi Ketiga
Duo Hartono jelas menjadi kunci di balik gurita bisnis Djarum Group. Di bawah komando mereka berdua, Djarum pertama kali memberanikan diri mendiversifikasi produk di luar rokok. Namun kini, ekspansi bisnis Djarum Group telah dilanjutkan ke generasi ketiga.
Beberapa nama anak-anak duo Hartono kini melanjutkan ekspansi dan bisnis Grup Djarum dalam berbagai sektor seperti Roberto Setiabudi Hartono, Tessa Natalia Hartono, Armand Wahyudi Hartono, Victor Rachmat Hartono, hingga Martin Basuki Hartono.
Sebagaimana dilansir dari plus.bisnis.com, Victor, Martin, dan Armand merupakan anak dari Robert Budi Hartono. Victor saat ini merupakan Chief Operating Officer (COO) PT Djarum dan Presiden Direktur Djarum Foundation. Lalu, Martin merupakan Chief Executive Officer (CEO) GDP Venture, perusahaan investasi startup digital dengan fokus di sektor perdagangan, produk consumer, media & hiburan, serta solusi.
Sementara itu, Armand saat ini merupakan Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Armand pernah mengenyam pendidikan di University of California - San Diego (1996) dan Master of Science Sistem Ekonomi dan Riset Operasi Stanford University (1997). Sebelum memegang posisi penting di BCA, Armand pernah bekerja sebagai analis riset kredit global dan perbankan investasi J.P. Morgan dan Direktur HRD PT Djarum.
Sementara itu, tidak banyak informasi yang diketahui mengenai anak-anak dari Michael Bambang Hartono. Roberto saat ini diketahui terlibat dalam bisnis di PT Hartono Istana Teknologi (HIT) atau Polytron, sementara Tessa diketahui menjadi CEO dan Advisor di PT Grand Indonesia. Dua anak Michael yang lain seperti yang terlihat di tabel kepemilikan TOWR, Stefanus dan Vanessa, belum diketahui keterlibatannya di Grup Djarum.
Tiga nama lainnya dengan kepemilikan saham terkecil di TOWR, yakni Alicia Katrina Hartono, Jacqueline Chiara Hartono, dan Marco Krisna Hartono, juga belum terlihat keterlibatannya dalam Grup Djarum. Besar kemungkinan ketiga nama tersebut merupakan generasi keempat Grup Djarum atau cucu dari Michael dan Robert Hartono.
Baca Juga: Armand Hartono: Kesuksesan Tidak Bisa Diberikan tapi Diperjuangkan