Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat merupakan pendiri Triputra Group, salah satu konglomerasi bisnis di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1998, Triputra Group berkembang pesat dengan lebih dari 60.000 pekerja dan berfokus pada 4 sektor bisnis, yakni Agribusiness, Manufacture, Energy, Trading & Services.
Berikut perusahaan-perusahaan di bawah bendera Triputra Group:
Baca Juga: Generasi Kedua Triputra Group Ungkap Karakter Penting dalam Pengembangan Diri
Agribusiness
- PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
- PT Kirana Megatara, Tbk (KMTR)
- PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)
- PT Sumber Energi Pangan (SEP)
Manufacture
- PT Dharma Polimetal Tbk
- PT Binabusana Internusa
- PT Konishi Lemindo Indonesia (Lemindo Group)
- PT Pakoakuina (Pako Group)
Energy
- Padang Karunia Group
- PT Triputra Energi Megatara
Trading & Services
- PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
- PT Daya Adicipta Mustika (Daya Group)
- Puninar Group
Agribusiness
Didirikan pada tanggal 29 September 1980, PT Dharma Satya Nusantara Tbk pada awalnya berfokus pada industri perkayuan dengan memperoleh Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dari Pemerintah. Dengan meningkatnya permintaan minyak kelapa sawit dan turunannya di pasar minyak nabati global, DSN berekspansi ke industri kelapa sawit. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menjadi perusahaan terbuka pada 14 Juni 2013.
Sementara itu, PT Kirana Megatara, Tbk yang didirikan pada tahun 1991 sebagai perusahaan induk, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan karet remah. Kini memiliki 15 anak perusahaan dari perusahaan pemrosesan karet remah yang tersebar di beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan.
Kirana Megatara terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada 19 Juni 2017 dengan total kapasitas tahunan kurang lebih 720.000 metrik ton, yang memproduksi karet dari tipe SIR-10, SIR-20, dan SIR-20 CV. Sebagian besar produk ini diekspor ke perusahaan ban global, di antaranya adalah Bridgestone, Michelin, GoodYear, Pirelli, Continental, Sumitomo, Ban Toyo, Yokohama, Hankook, Kumho, Nexen, Cooper, Apollo, dan pedagang internasional, seperti R1 International. Untuk pasar domestik didistribusikan ke pabrik ban Gajah Tunggal sebagai pelanggan utama.
Unit bisnis karet remah KMTR:
- PT Djambi Waras-Plant Jambi
- PT Pantja Surya
- PT Nusira
- PT New Kalbar Processors
- PT Djambi Waras-Plant Jujuhan
- PT Tirta Sari Surya
- PT Kirana Sapta
- PT Kirana Musi Persada
- PT Kirana Windu
- PT Kirana Prima
- PT Kirana Permata
- PT Komering Jaya Perdana
- PT Karini Utama
- PT Anugrah Bungo Lestari
- PT Bintang Agung Persada
Unit bisnis perkebunan:
- PT Kirana Triputra Persada
Sementara itu, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) merupakan grup perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan kelapa sawit, serta perkebunan karet di Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. TAPG beroperasi di 23 lokasi perkebunan kelapa sawit seluas ±160.000 ha, dan satu perkebunan karet seluas ±1.400 ha.
Didirikan pertama kali pada tahun 2005, TAPG mengoperasikan 18 pabrik kelapa sawit, satu pabrik ribbed smoked sheet (RSS), satu pabrik pengolahan inti sawit, dan satu PLTBg. Bersama anak-anak perusahaan, TAPG menghasilkan produk minyak kelapa sawit (crude palm oil) dan inti kelapa sawit (palm kernel) dan telah memperoleh sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Selain itu, pabrik kelapa sawit TAPG telah mendapatkan sertifikat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) dari Pemerintah Indonesia.
Selanjutnya, ada PT Sumber Energi Pangan (SEP) yang bergerak di industri pangan. Didirikan pada tahun 2014, PT Sumber Energi Pangan (SEP) membawa tujuan mulia dari shareholders Triputra Group, yaitu Teddy P. Rachmat dan mendiang Benny Subianto, untuk membantu pemerintah dalam menciptakan food security dan meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.
Anak usaha SEP:
- PT Belitang Panen Raya
- PT Seger Agro Nusantara
- PT Kopi Prima Indonesia
- PT Bounty Segar Indonesia
Manufacture
PT Dharma Polimetal Tbk sebagai holding company Dharma Group berdiri sejak tahun 1989. Perusahaan ini di bidang usaha komponen otomotif untuk sepeda motor dan mobil. Dengan motto Excellence Through People and Process, Dharma Group mempunyai pelanggan yang bereputasi baik dari merek-merek terkenal di dunia serta berkelanjutan dengan hubungan jangka panjang.
PT Dharma Polimetal Tbk (DP) berdri sejak 27 Maret 1989, dan fokus memproduksi komponen sepeda motor dan mobil serta menjadi salah satu supplier industri otomotif ternama di Indonesia. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan menerapkan prinsip Manajemen Mutu ISO TS 16949 & Manajemen Lingkungan ISO 14001.
Anak usaha Dharma Group:
- PT Dharma Polimetal Tbk
- Dharma Electrindo Manufacturing
- Dharma Poliplast
- Dharma Controlcable Indonesia
- Dharma Precision Parts
- Dharma Precision Tools
- Sankei Dharma Indonesia
- Dharma Kyungshin Indonesia
- Trimitra Chitrahasta
- Saikono Otoparts Indonesia
Selanjutnya, ada Binabusana Internusa Group (BBI Group) yang berdiri pada tahun 1989. Berawal dari manufaktur garmen, BBI berhasil menjadi salah satu mitra produksi seragam rumah sakit Jepang. BBI Group kemudian berkembang melahirkan merek mode sendiri dan membangun pabrik produksi lainnya.
Anak usaha BBI Group:
- PT Binabusana Internusa
- PT Apparel One Indonesia
Tak hanya berhenti di situ, Triputra Group juga memiliki Lemindo Group. PT Konishi Lemindo Indonesia merupakan perusahaan joint venture antara dua perusahaan: Konishi Co.,Ltd. dari Osaka, Jepang dan PT Triputra Investindo Arya dari Jakarta, Indonesia. Mengambil alih operasi PT Lemindo Abadi Jaya sejak 20 Januari 2021, PT Konishi Lemindo Indonesia adalah salah satu Perusahaan Formulator, Manufaktur & Distributor Adhesive terbesar di Indonesia yang melayani pasar domestik dan internasional.
Kemudian, ada pula perusahaan yang berfokus pada produksi velg baja dan velg logam, Pako Group. Mereka melayani berbagai pelanggan di pasar OEM domestik serta ekspor ke berbagai pasar OEM internasional termasuk Jepang, Jerman, Hungaria, Malaysia, dan Thailand seperti Toyota, Mitsubishi, Isuzu, Daihatsu, Suzuki, Honda, dan Nissan.
Energy
Triputra Group memulai bisnis penambangan batu bara pada tahun 2002 melalui Padang Karunia Group dan secara konsisten memiliki pasar domestik dan luar negeri yang kuat. Padang Karunia Group berdiri pada tahun 2002 dan mulai mengeksplorasi sumber daya batu bara di Indonesia, khususnya di Kalimantan yang memiliki cadangan batu bara berkualitas tinggi.
Selain itu, ada Triputra Energi Megatara (TEM), perusahaan di bawah naungan Triputra Group, yang berfokus pada trading energi. Sejak 2018, TEM mendapatkan kepercayaan dari ExxonMobil untuk mendistribusikan Mobil Diesel Oil ke Kalimantan dan wilayah Indonesia Timur lainnya.
Trading & Services
Dalam lini bisnis perdagangan dan jasa, ada tiga perusahaan di bawah naungan Triputra Group, yakni PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Daya Adicipta Mustika (Daya Group), dan Puninar Group.
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) merupakan salah satu perusahaan layanan transportasi di Indonesia yang didirikan tahun 2003. Sementara, PT Daya Adicipta Mustika telah berkecimpung di industri otomotif roda dua selama lebih dari 40 tahun. Selanjutnya, Puninar Group merupakan penyedia solusi logistik yang beroperasi di seluruh Indonesia dengan transportasi multimoda terpadu yang terdiri dari lebih dari 600 armada truk yang didukung oleh gudang dalam ruangan seluas 42.000 m2 dan gudang penyimpanan seluas 92.000 m2.