J.Co Donuts & Coffee menjadi salah satu brand yang acap kali dikira milik asing. Faktanya, brand yang menyajikan aneka donat, kopi hingga yoghurt beku ini berasal dari Indonesia yang didirikan dan dimiliki oleh Johnny Andrean pada 2005 silam.
19 tahun berdiri dan menjadi salah satu brand donat yang disukai oleh masyarakat Tanah Air, J.Co Donuts & Coffee memupuk keberhasilannya dengan berekspansi hingga mancanegara. Dengan kata lain, cabang J.Co Donuts & Coffee sudah mendunia.
Bagaimana kisah perjalanan sukses J.co Donuts & Coffee sebagai produk lokal hingga sukses membuka ekspansi di banyak negara? Berikut Olenka rangkum informasi terkait sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (3/8/2024).
Berawal dari Bisnis Salon
Saat mendengar nama Johnny Andrean, sudah terbesit dalam benak dia adalah pemilik salon kecantikan yang sering ditemui di banyak pusat perbelanjaan. Tidak salah. J.Co Donuts & Coffee benar-benar bermula dari tangan si pemilik Johnny Andrean Salon.
Sekira tahun 1980-an, Johnny mulai merantau ke Jakarta. Tak langsung masuk dalam bisnis kluliner, berbekal keterampilan menata dari sang ibunda membuat Johnny merintis usaha salon di Jakarta Utara.
Baca Juga: Menilik Perjalanan Sukses Restoran Solaria, Bermula dari Kedai Sederhana
Sukses dengan bisnis salon yang membuatnya mendapat julukan ‘Johnny Si Tukang Keramas’, pria asal Singkawang tersebut mulai merambah ke bisnis kuliner. Dalam sejumlah sumber disebutkan, Johnny tertarik membeli franchise BreadTalk setelah melihat peluang dan peminat bakery asal Singapura ini sangat tinggi.
Dengan segala inovasi yang dilakukan, Johnny kembali mendulang keberhasilan lewat usaha BreadTalk yang dimulainya sejak Maret 2003 dan mendulang omzet yang selalu tinggi. Hal tersebut semakin membuat Johnny tertarik dalam bisnis kuliner.
Berbekal Ilmu Waralaba
Berbekal ilmu waralaba dari BreadTalk, membuat Johnny tertarik untuk mengembangkan bisnis kuliner rintisannya sendiri. Hingga akhirnya, J.Co Donuts & Coffee pun mulai dirintis oleh Johnny Andrean pada 2005 silam.
Ide bisnis donat ini terlahir saat Johnny berkunjung ke Amerika Serikat. Menukil dari laman CNBC, Muhammad Maruf dalam buku 50 Great Bussiness Ideas from Indonesia (2010) mengungkap, Johnny memanfaatkan waktunya untuk belajar membuat donat hingga proses penjualan selama berada di luar negeri.
Baca Juga: Produk Kopi Susu Gula Aren Kian Marak, Begini Pandangan Andanu Prasetyo Bos Kopi TUKU
Begitu sesampainya di Tanah Air, Johnny mencoba untuk menerapkan apa yang dipelajari lewat J.CO. Jhonny mengikuti donat gaya Amerika yang lembut tapi tidak terlalu padat. Selain itu, dia juga membuat berbagai jenis donat dengan berbagai isian atau topping, yang menjadi ciri khasnya.
Tak serta merta meniru apa yang sudah dipelajari, Johnny menjajal terobosan baru lewat open kitchen. Di mana, para pengunjung bisa mengetahui langsung tingkat kebersihan dapur, proses pemanggangan donat, hingga pemberian rasa di tahap akhir.
Sasar Target Kelas Menengah Atas Bersaku Tebal
Awal mula mendirikan J.Co Donuts & Coffee, Johnny menargetkan kelas menengah atas bersaku tebal. Hal tersebut yang membuat Johnny memutuskan untuk membuka gerai pertama J.Co di pusat perbelanjaan dekat Universitas Pelita Harapan, Supermall Karawaci.
Strategi yang dimainkan Johnny saat itu terbukti berhasil. Bahkan di tahun yang sama, J.Co Donuts & Coffee sudah berekspansi di berbagai kota besar di Tanah Air. Dua tahun setelahnya, Johnny pun mulai menjajal membuka cabang bisnis donatnya itu di beberapa negara tetangga.
Ekspansi Bisnis hingga Mancanegara
Menukil dari laman Fortuna, tepatnya pada 2007, J.Co memperluas ekspansi bisnisnya ke Malaysia. Tepatnya berlokasi di Johor Bahru, J.Co Aeon Bukit Indah menjadi gerai internasional pertama J.Co Donuts & Coffee milik Johnny.
Setahun setelahnya, J.Co membuka cabang di Singapura, yang sekarang memiliki tiga cabang yaitu J.Co Bugis+, J.Co Tampines, dan J.Co Paya Lebar Square. Kemudian, J.Co melanjutkan ekspansinya ke Filipina dengan membuka toko di J.Co Alabang Town Center di Muntinlupa pada 2012.
Bertepatan di ulang tahunnya yang ke-10, J.Co menoreh restasi baru berhasil masuk ke pasar di luar Asia Tenggara. Tepatnya pada 2015, J.Co membuka tiga cabang di Hong Kong, yakni J.Co Wan Chai dan J.Co Central di Hong Kong Island, serta J.Co Mong Kok di Kowloon Island.
Pada tahun 2018, J.Co berhasil masuk ke pasar Arab Saudi dengan enam toko di Riyadh, meliputi J.Co Al Thaghr, J.Co Riyadh Park Mall, J.Co Khurais RD, J.Co Airport RD (Al Falah), J.Co Badiah, dan J.Co Nothern Ring RD, hingga J.Co Uruba yang kabarnya akan segera dibuka.
Tercatat dalam laman resminya, J.Co kini memiliki ratusan gerai di beberapa negara. 275 gerai di Indonesia, 44 gerai di Filipina, 17 gerai di Malaysia, lima gerai di Arab Saudi, serta tiga gerai di Singapura dan Hongkong.