Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus secara resmi mendeklarasikan Ridwan Kamil dan Suswono sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Deklarasi koalisi super jumbo yang terdiri dari 12 partai politik itu dihelat pada Senin (19/8/2024) kemarin. 

Adapun untuk 12 partai politik yang mengusung Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada Jakarta, antara lain Partai Gerindra, PKB, PSI, PPP, NasDem, Perindo, PKS, PAN, Golkar, Partai Garuda, Partai Demokrat, dan Partai Gelora. 

Baca Juga: Rekam Jejak Taruna Ikrar, Dokter Spesialis Jantung dan Saraf yang Dilantik Jokowi Jadi Kepala BPOM

Masyarakat Jakarta sendiri tentu saja sudah tidak asing dengan nama Ridwan Kamil, eks Gubernur Jawa Barat itu jelas populer di mata masyarakat Jakarta, maklum suami Atalia Praratya itu menjadi salah satu pejabat yang aktif di media sosial. 

Sebaliknya sosok Suswono sebagai calon orang nomor dua di Jakarta bisa jadi menjadi nama asing di tengah masyarakat, terutama untuk kalangan muda, wajar saja Suswono dalam beberapa tahun belakangan jarang tersorot media massa, ia juga bukan tipe orang yang gemar membangun pencitraan lewat media sosial. 

Kendati namanya tak seeksis Ridwan Kamil, namun pengalaman Suswono di dunia politik dan birokrasi patut diacungi jempol. Dia adalah salah satu sosok politikus senior yang punya pengaruh besar dalam Perjalanan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak awal reformasi sampai sekarang.  

Ikut Mendirikan PKS di Awal Reformasi

Suswono bukan tipe politikus kutu loncat yang selalu gonta ganti kendaraan  politik. Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah 20 April 1959 itu merupakan pentolan yang punya andil besar dalam pendirian PKS di awal-awal reformasi.  Ketika itu PKS masih bernama Partai Keadilan. 

Jasa besarnya yang ikut mendirikan PKS yang di kemudian hari mendulang popularitas  terutama di kalangan masyarakat muslim Tanah Air itu mengantarnya pada sejumlah jabatan bergengsi di dalam partai tersebut.

Pada medio 1998 - 2000 dia dipercayakan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen), selanjutnya ia ditunjuk sebagai Ketua Departemen Pembinaan Organisasi DPP Partai Keadilan periode 2000 - 2002.

Dia kemudian melenggang ke Senayan setelah terpilih menjadi anggota DPR RI pada 2002. Dua tahun kemudian  ia duduk sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS pada 2004 sampai 2009.

Selain sebagai wakil rakyat Suswono juga mengemban tugas berat dari partainya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS pada 2007 dan kemudian menjabat Ketua Wilayah Dakwah Jawa Tengah dan Yogyakarta DPP PKS pada 2007 – 2009. 

Masuk Birokrasi

Pengalaman Suswono bersama rekan-rekannya membangun PKS hingga mengantarnya sebagai wakil rakyat mulai membetot perhatian. Puncaknya pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambambang Yudhoyono (SBY)- Boediono, dia ditunjuk sebagai Menteri Pertanian. 

Baca Juga: Menakar Peluang Ahok Maju Pilkada Jakarta, Duet Bareng Anies Baswedan?

Salah satu hal yang dicita-citakan Suswono ketika menjadi Menteri Pertanian adalah mengentaskan kemiskinan yang membelenggu petani-petani Indonesia. Namun harapannya itu belum terealisasi secara sempurna hingga masa akhir jabatannya. 

Kendati begitu, Suswono menitipkan amanat itu kepada para penerusnya, Menteri Pertanian baru mesti memprioritaskan hal itu, sebagai negara agraris kesejahteraan petani harus dinomorsatukan. 

Saat masih Mentan, Suswono mengaku bekerja tanpa beban politik apapun, semuanya karena ketulusan dan kecintaannya kepada para petani Indonesia. 

Riwayat Pendidikan

Suswono sendiri punya latar belakang pendidikan yang lumyan mentereng, dia merupakan jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) di bidang studi Sosial Ekonomi Peternakan. Dia menuntaskan pendidikannya pada 1984. 

Seperti politikus dan pejabat pada umumnya, Suswono juga aktif di berbagai kegiatan kampus. Dia sempat menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor pada 1982 - 1983 dan Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB pada 1980-1981. Ia juga tercatat sebagai Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Komisaris Slawi. 

Baca Juga: Tuduhan Jokowi Pakai Penegak Hukum untuk Intimidasi Pihak Tertentu Dibantah Istana

Lalu pada 2004, Suswono memutuskan melanjutkan pendidikannya, dia masuk di Universitas yang sama dan mengambil  pendidikan S2 Manajemen Agribisnis. Suswono merengkuh gelar doktoral Manajemen Bisnis pada 2010.