Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi tengah sibuk mempersiapkan rangkaian acara jelang peringatan HUT ke-80 RI yang akan digelar di Istana Merdeka, Jakarta. Teranyar, ia mengungkapkan, tahun ini akan hadir sejumlah kejutan yang akan menjadi pembeda dari perayaan di tahun-tahun sebelumnya.

Terlepas dari itu, sosok Prasetyo Hadi tak luput dari perhatian publik sebagai salah satu menteri sebagai salah satu menteri di Kabinet Merah Putih. Sebelum terjun ke dunia politik dan menduduki kursi pemerintahan, ia menempuh perjalanan karier yang beragam di sektor swasta.

Berikut ini Olenka rangkum dari pelbagai sumber, Selasa (12/8/2025), sejumlah informasi terkait untuk mengenal sosok dan perjalanan karier Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Baca Juga: Perjalanan Karier Yusril Ihza Mahendra, Menteri Koordinator di Kabinet Merah Putih

Profil dan Latar Pendidikan

Lahir pada 28 Oktober 1979 di Ngawi, pria yang karib disapa Pras itu memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Katolik Santo Yosef pada 1986 dan lulus pada 1992. Ia kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Ngawi hingga 1995, sebelum menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang, yang ia selesaikan pada 1998.

Tumbuh di tengah keluarga sederhana yang menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan dan mengedepankan pendidikan, Pras memahami betul arti perjuangan dan kerja keras. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan berhasil meraih gelar Sarjana Konservasi Sumber Daya Hutan pada 2006.

Bagi Prasetyo, pendidikan bukan sekadar teori di bangku kuliah, tetapi tentang bagaimana ilmu dapat diterapkan untuk memberi dampak nyata bagi masyarakat. Dorongan untuk mengabdi dan membawa perubahan membawanya terjun ke dunia politik. 

Tahun 2008, ia dipercaya menakhodai bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan di DPP Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya). Peran tersebut menjadi titik awal perjalanan panjang kariernya, tempat ia menempa kemampuan memimpin dengan bijak, mendengarkan aspirasi, serta merangkul berbagai pihak demi mewujudkan perubahan positif.

Perjalanan Karier

Sebelum menapaki dunia politik, Prasetyo Hadi lebih dulu membangun karier di sektor swasta dengan berbagai pengalaman penting. Mengutip laman Alumni UGM, pada 2014–2020 ia dipercaya sebagai Komisaris PT Sentra Strategis Indonesia.

Tak sampai di situ, suami Wahyu Fibriyanti ini juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Tusam Hutani Lestari, memimpin perusahaan dalam pengelolaan dan pengembangan bisnisnya.

Langkah Prasetyo di dunia politik dimulai pada 2008, hingga akhirnya mencapai puncak saat dilantik menjadi anggota DPR RI pada 1 September 2020 menggantikan Harry Poernomo. 

Kehadirannya di parlemen kala itu memberi kontribusi signifikan bagi Partai Gerindra. Selama bertugas, ia menjadi bagian dari Komisi II yang menangani isu-isu vital, mulai dari pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, reformasi birokrasi, pemilu, pertanahan, hingga reforma agraria.

Pada Pemilu Legislatif 2019, Prasetyo maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah VI — meliputi Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Wonosobo, Temanggung, dan Purworejo — di bawah bendera Partai Gerindra. Dukungan publik yang kuat memberinya 34.522 suara sah, mengantarkannya menjadi anggota DPR RI periode 2019–2024.

Baca Juga: Mantan Menteri Tagih Janji Presiden Prabowo

Ditunjuk Sebagai Menteri

Kombinasi pengalaman mumpuni di sektor swasta dan rekam jejak panjang di dunia politik menjadikan Prasetyo Hadi sosok yang mampu bekerja dengan penuh amanah demi memberikan kontribusi nyata bagi daerah dan negara.

Mengutip dari laman resmi Sekretariat Negara, 2024 menjadi babak baru dalam perjalanannya. Pada 21 Oktober, ia resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Sekretaris Negara di Kabinet Merah Putih untuk masa jabatan 2024-2029. 

Dalam peran ini, Prasetyo bertanggung jawab menyelenggarakan dukungan teknis, administrasi, dan analisis urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara guna membantu Presiden menjalankan roda pemerintahan. 

Sejalan dengan tujuan SDGs 16, ia berkomitmen memperkuat perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, sekaligus mengabdi kepada masyarakat, membawa perubahan berkelanjutan, dan menjadi teladan bagi generasi penerus demi terwujudnya bangsa yang lebih adil, sejahtera, dan bermartabat.