Mochtar Riady merupakan jajaran orang terkaya di Indonesia yang mendirikan dan menguasai Lippo Group. Dikenal sebagai bankir kenamaan, perjalanan Mochtar Riady dalam membangun kerajaan bisnisnya dimulai dengan pendirian Lippobank di tahun 1989. Kini, bisnis Lippo Group bergerak di berbagai sektor, seperti properti, retail, hingga kesehatan.
Kisah Legendaris Dewa Bankir Indonesia
Mochtar Riady lahir di Malang, Jawa Timur pada 12 Mei 1929. Sebagai keturunan etnis Tionghoa, dia sempat dipulangkan ke China oleh Pemerintah Belanda. Di sana, dia menyelesaikan pendidikan di University of Nanking dan kembali ke Indonesia di tahun 1950-an.
Baca Juga: Kerajaan Bisnis MidPlaza Holding yang Kelola Gedung MidPlaza, Hotel AYANA, serta Biznet
Demi mengejar cita-citanya sebagai bankir, Mochtar Riady merantau ke Jakarta usai tiga tahun ikut mengembangkan bisnis toko sepeda kecil milik keluarganya di Jember. Pindah ke ibu kota sejak tahun 1954 (usia 25 tahun), Mochtar akhirnya berkesempatan menjadi Direktur Bank Kemakmuran di tahun 1959 yang kala itu dalam masa sulit.
Singkat cerita, Mochtar Riady mampu memperbaiki kondisi Bank Kemakmuran bahkan ikut mendirikan Bank Buana yang kini dikenal sebagai Bank UOB Indonesia pada tahun 1964. Tidak hanya itu, dia juga ikut menyukseskan pendirian Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia di tahun 1971. Baru di tahun 1975, dia berpindah ke Bank Central Asia (BCA) dan ikut mengembangkan bank yang awalnya dimiliki oleh Salim Group tersebut.
Untuk Lippobank, dia awalnya membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia miliki Haji Hasyim Ning pada tahun 1981. Bank Perniagaan Indonesia melakukan merger dengan Bank Umum Asia di tahun 1989 dan menjadi Lippobank. Dengan torehan prestasinya yang ikut mendirikan dan mengembangkan tiga bank besar di Indonesia, yakni Panin, Lippo, dan BCA, Mochtar Riady kemudian dijuluki sebagai The Magic of Banking Marketing atau Dewa Bankir.
Bisnis Lippo Group
Setidaknya, bisnis Lippo Group bisa dikelompokkan ke dalam tujuh sektor sebagai berikut:
1. Properti
Lippo Group menjalankan bisnis properti lewat PT Lippo Karawaci Tbk (Lippo Karawaci atau LPKR). Didirikan sejak tahun 1990, perusahaan ini mulai mengembangkan berbagai kota mandiri dan Lippo Village dan Lippo Cikarang.
Selain itu, salah satu anak usaha Lippo Karawaci adalah PT Lippo Malls Indonesia yang bertugas mengelola berbagai mal di Indonesia, seperti Lippo Mall dan Lippo Plaza.
2. Retail
Lippo memiliki perusahaan bernama PT Multipolar Tbk (MLPL) yang didirikan pada tahun 1975. Perusahaan ini bergerak di bidang investasi multisektor dan membawahi tiga perusahaan lainnya, yakni:
- PT Multipolar Technology Tbk (MLPT);
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF);
- PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).
Dua anak usaha PT Multipolar Tbk, yakni PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) bergerak di bidang bisnis retail. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengelola merek Matahari, sedangkan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mengelola Hypermarket, foodmart, hyfresh, primo, boston, dan fmx.
3. Perhotelan dan Rekreasi
Lippo Group menjalankan bisnis perhotelan melalui Aryaduta Hotels, grup hotel bintang lima yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Medan, Pekanbaru, Manado, Makassar, dan Palembang.
4. Layanan Kesehatan
Keluarga Riady menjalankan bisnis kesehatan lewat PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang mengelola rumah sakit bernama Siloam Hospitals. Saat ini, ada lebih dari 41 cabang rumah sakit dan 25 klinik yang dijalankan oleh Siloam Hopitals.
5. Pendidikan
Melalui Yayasan Pelita Harapan, Lippo Group mengelola 45 sekolah K-12 dan tiga universitas di Indonesia.
6. Teknologi
Melalui Venturra Capital, Lippo Group menjalankan bisnis investasi bagi startup seperti pada Cove dan Carro. Mereka juga pernah berinvestasi pada Ruangguru, Grab, bahkan sociolla.
Tidak hanya itu, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) yang merupakan anak usaha PT Multipolar Tbk (MLPL) juga bergerak di bidang teknologi.
7. Investasi Global
Di luar negeri, Lippo Group menjalankan bisnis properti lewat OUE Hospitality Real Estate Investment Trust (OUE H-REIT) yang berbasis di Singapura. Selain itu, Lippo mengantongi 49% saham Auric Pacific, sebuah grup makanan dan minuman mapan yang memiliki minat dalam distribusi, manufaktur, ritel, manajemen, operasi, dan investasi dana.
8. PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD)
Tidak hanya itu, salah satu perusahaan terbuka yang terafiliasi dengan Lippo Group adalah PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD). Didirikan sejak tahun 1991, perusahaan tersebut merupakan perusahaan patungan antara Pemerintah Daerah di Sulawesi Selatan dan Lippo Group. Melalui PT Makassar Permata Sulawesi, Lippo Group menggenggam sekitar 32,5% saham di GMTD.
Perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti, khususnya kawasan terpadu Tanjung Bunga di Makassar, tersebut menjadi sorotan karena terlibat konflik dengan Kalla Group. Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) ke-10 dan ke-12, Muhammad Jusuf Kalla (JK), keberatan dengan eksekusi tanah seluas 16,4 hektare di kawasan Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sulawesi Selatan oleh GMTD. Menurutnya, tanah tersebut merupakan milik Kalla Group yang dibelinya secara resmi dan telah dikuasai selama 30 tahun.