Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi,turut menyoroti fenomena rombongan jarang beli (Rojai) dan Rombongan hanya nanya (rohana) yang belakangan viral di media sosial. 

Dimana fenomena ini disebut-sebut sebagai tanda bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat dan angka kemiskinan di negara ini masih tinggi dan memprihatinkan kendati pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim angka kemiskinan Indonesia telah menurun. 

Baca Juga: Pertamina Drilling Tawarkan Green Project Pemanfaatan Flare Gas untuk Drilling Optimization

Prasetyo Hadi tidak membantah juga tak membenarkan fenomena tersebut dikaitkan dengan angka kemiskinan, namun yang jelas pemerintah kata dia  belum merasa puas dengan penurunan angka kemiskinan sekarang ini, segala upaya tengah dilakukan untuk menekan angka kemiskinan tersebut. 

"Penurunan angka kemiskinan itu ada ukurannya dan dalam hal ini yang memiliki kewenangan secara perundang-undangan adalah BPS. BPS bekerja sekian bulan melakukan pendataan, dan akibat dari program-program pemerintah, didapati data bahwa terjadi penurunan," kata Prasetyo kepada wartawan dilansir Selasa (5/8/2025).

Prasetyo mengatakan, penurunan angka kemiskinan saat ini belum seberapa, sebab target Presiden Prabowo Subianto adalah menekan kemiskinan hingga tuntas,  dimana tidak ada lagi kemiskinan di  negara ini.

"Sekali lagi, kalau istilah penurunan kita patut apresiasi. Tetapi sesungguhnya sebagai sebuah bangsa dan kami pemerintah merasa belum puas," ujarnya. 

"Karena tujuannya tidak boleh lagi seharusnya di negara kita ini ada rakyat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, atau masih hidup kesusahan," tambahnya. 

Menurutnya, fenomena rojali dan rohali adalah gejala sosial yang harus dilihat sebagai pengingat bahwa persoalan ekonomi rakyat masih nyata. Dia menegaskan, penyelesaian masalah kemiskinan harus melibatkan kerja sama lintas sektor.

"Kita butuh ketenangan, kita butuh kerjasama, kita butuh saling membantu satu sama lain. Karena tidak bisa menyelesaikan problematika itu sendirian," kata Prasetyo.

Baca Juga: Demokrat Geram: Ada Upaya Adu Domba SBY dan Jokowi

Dia menekankan bahwa pemerintah tetap terbuka terhadap kritik, dan terus bekerja untuk menjawab tantangan di masyarakat secara kolaboratif.