Kiprahnya dalam Bisnis Media
Singkat cerita, saat 'hijrah' ke Jakarta, ayah Prananda Surya Paloh ini mulai merintis bisnis pers. Pada 1986, ia mulai mendirikan Surat Kabar Harian. Kala itu, ia mengalami kendala dengan pencabutan SIUPP oleh pemerintah. Namun, hal tersebut tak menghentikan langkahnya untuk terus merintis bisnis pers.
Bersama Achmad Taufik, ia menghidupkan kembali Majalah Vista dan bekerja sama dengan T. Yously Syah dalam pengelolaan koran Media Indonesia. Berkat ketekunannya, ia berhasil menjalankan bisnis pers melalui berbagai media seperti Harian Atjeh Post, Harian Gala (Bandung), dan Harian Cahaya Siang (Manado). Bahkan, ia berhasil diangkat sebagai pengusung kebebasan pers.
Tak hanya itu, ia juga memiliki kontribusi besar dalam dunia pertelevisian Tanah Air. Ia berhasil mendirikan MetroTV sebagai saluran berita 24 jam pertama di Indonesia. Bahkan, ia turut mengundang Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk merealisasikan pendirian stasiun TV tersebut pada 18 November 2000 silam.
Karier di Dunia Politik
Tak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, Surya Paloh juga memiliki jejak panjang dan berpengaruh di dunia politik Indonesia. Keterlibatannya dalam organisasi sejak masa kuliah menjadi awal dari kiprahnya di ranah politik nasional.
Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai NasDem, partai yang ia dirikan dan besarkan dengan semangat restorasi. Sebelumnya, ia pernah menjabat Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar pada periode 2004–2009, serta menjadi anggota MPR RI selama dua periode, dari 1977 hingga 1987.
Di bawah kepemimpinannya, NasDem menjadi partai pertama yang mendeklarasikan dukungan kepada Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
Ia juga merupakan pendiri Ormas Nasional Demokrat, yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Partai NasDem seperti yang dikenal publik saat ini.