Punya Filosofi Kuat
Mengikuti jejak sang ayah, Arif P. Rachmat menjalankan bisnisnya dengan membawa filosofi business first, family second yang selama ini dibawa TP Rachmat. Menurutnya, filosofi tersebut menyimpan misi yang luhur. Bisnis harus jadi nomor satu karena di dalamnya ada puluhan ribu kepala yang menyandarkan hidupnya.
"Yang beliau (TP Rachmat) lihat, banyak family business yang hancur karena terlalu mementingkan kepentingan keluarga. Sama, kalau saya terlalu mementingkan kepentingan sendiri dibandingkan kepentingan sesama, akhirnya saya juga rusak. Itulah filosofi kami!" jelas Arif.
Baca Juga: Berkenalan dengan Sosok Djoko Susanto, Bos Alfamart yang Jadi Orang Terkaya Nomor 10 di Indonesia!
Bisnis yang sang ayah maksud adalah warisan (legacy) berupa nilai-nilai kehidupan yang sifatnya berkesinambungan, bukan uang atau materi. Menurut TP Rachmat, perusahaan bukanlah hak, melainkan kewajiban atau amanah.
Yang menarik, menurut pengakuan Arif, ayahnya berpesan agar dirinya tidak suka mengoleksi barang mewah. Daripada barang mewah, lebih baik mengoleksi orang-orang baik sehingga nilai keberlanjutan tercapai. "Ayah saya berpesan, jangan mengoleksi barang mewah, tetapi koleksilah orang-orang bagus!" ujarnya.