Perjalanan Karier

Asih diketahui menyandang profesi sebagai dosen di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia juga merupakan salah satu perempuan peneliti di Tanah Air dengan fokus penelitian pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memperkirakan ketahanan bangunan terhadap gempa bumi melalui foto.

Asih mulai mengabdikan diri di kampus almamaternya itu sejak 2017 sebagai Academic Assistant. Selama dua tahun, turut mendampingi proses akademik dan kegiatan riset di lingkungan kampus. Kemudian sejak Agustus 2019, Asih menjabat sebagai Assistant Professor penuh waktu di ITB, sebuah peran yang terus ia emban hingga kini.

Selama lebih dari lima tahun terakhir, Asih aktif mengembangkan berbagai inovasi, khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI) untuk mitigasi bencana, sekaligus berkontribusi besar dalam pengajaran dan pengembangan ilmu teknik sipil di Indonesia.

Sebagai perempuan peeliti, Asih aktif berkontribusi di berbagai lembaga dan proyek strategis. Ia pernah menjadi penasihat Menteri ESDM untuk program energi terbarukan di pedesaan, magang di Kantor Gubernur Jakarta untuk penanganan banjir, hingga menjabat sebagai Manajer Proyek di LSM IBEKA.

Baca Juga: Sosok dan Perjalanan Karier Dokter Reisa Broto Asmoro, Finalis Puteri Indonesia hingga Jubir Gugus Tugas COVID-19

Pada 2024, Asih terlibat dalam penyusunan Peta Angin Indonesia untuk SNI 1727, memimpin riset penguatan bangunan sekolah agar tahan gempa, serta mengembangkan teknologi sanitasi untuk desa sensitif air di Pontianak. Ia juga merancang metode machine learning untuk menilai kerentanan bangunan terhadap gempa, dan ikut dalam proyek pengelolaan air di kawasan kumuh serta pemetaan inovasi sosial untuk ketahanan masyarakat urban.

Tahun-tahun sebelumnya, Asih pernah mengembangkan model prediksi gempa berbasis Gaussian Process Regression, menciptakan menara internet bambu untuk daerah terpencil, hingga melakukan kajian kebisingan LRT Sumatera Selatan dan penguatan kapasitas desa wisata tangguh bencana.