Diplomat Success Challenge (DSC) Season 15 menandai pencapaian luar biasa dalam dunia kewirausahaan Indonesia. Program yang telah berjalan selama 15 tahun ini terus berperan penting dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan yang terintegrasi, mendorong inovasi, keberlanjutan, dan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Dalam mengikuti DSC, Surjanto Yasaputera selaku Ketua Dewan Komisioner DSC menjelaskan terdapat syarat tertentu yang harus dilakukan untuk mengikuti Diplomat Succes Challange.
“Jadi untuk DSC itu bisa dimulai dari di submission proposal bisnis. Lalu ada sesi tatap muka dengan presentasi singkat langsung dan mereka melakukannya di depan Couch. Pada saat yang sama sudah dinilai bisnisnya. Masuk Inkubasi. Setelah masuk inkubasi sebenarnya bisnisnya dinilai sudah berkembang. Bisnisnya real dan tidak mengada-ngada," jelas Ketua Dewan Komisioner DSC, Surjanto Yasaputera dalam acara Final Press Conference Diplomat Success Challenge (DSC) Season 15, di Bistogram, Kebayoran Baru, pada Selasa (04/02/2025).
Ia melanjutkan bahwa finalis sebelumnya ada 24 finalis dan dinilai siapa yang 3Pnya paling menonjol. Lalu, kembali pihaknya menilai bisnisnya lebih dalam lagi, untuk ke percayakan hibah perusahaan ini untuk apa dan bagaimana.
Puncak acara DSC Season 15 menampilkan penghargaan Best of the Best yang diberikan kepada Indra Purwidiyanto, founder Naruna Ceramics. Bisnis kerajinan keramik yang dimulai dari garasi kecil di Salatiga kini telah merambah pasar internasional, melayani 16 negara.
Indra dikenal karena prinsip keberlanjutan yang diterapkannya dalam produksi keramik, seperti penggunaan material daur ulang, termasuk limbah kayu, ban bekas, dan abu Merapi. Selain itu, ia juga memberdayakan lebih dari 100.000 pelanggan lokal melalui program pelatihan keterampilan.
"Indra Purwidiyanto adalah contoh bagaimana tiga pilar DSC yaitu 3P (Paham, Piawai, dan Persona) menjadi tolak ukur komprehensif dalam kesuksesan seorang wirausahawan. Bisnis bisa berubah seiring waktu, namun kekuatan pilar-pilar ini lah yang menjadi pondasi yang kokoh,” ucap Surjanto.
Baca Juga: DSC Season 14 Lahirkan Entrepreneur Muda Berkarakter, Ciptakan Bisnis Berkelanjutan
Surjanto juga membeberkan mengenai alasan Indra menjadi Best of The Best dalam DSC Season 15 ini. Mereka menilai bahwa pemenang haruslah paham tentang tantangan dan peluang, piawai dalam menerapkan solusi inovatif, dan persona yang inspiratif dalam memimpin.
"(Hal ini) adalah kualitas yang membuat seorang entrepreneur dapat bertahan, terus berkembang dan memberi dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Andanu Prasetyo, CEO of MAKA Group and Founder Toko Kopi TUKU, mengungkapkan, DSC bukan hanya challange biasa, tapi bisa menjadi tempat networking pebisnis di seluruh Indonesia. Maka dari itu, ia berharap DSC tetap ada dan dapat menjangkau lebih luas lagi sampai ke pelosok Indonesia untuk mencari cikal bakal pemuda yang dapat membuat lapangan kerja bagi banyak warga.
“Jadi, tolong bantu kami untuk menemukan challange lainnya. Semakin banyak challange yang masuk, semakin banyak demind dengan membentuk network lebih matang lagi ke depannya. Saya tidak mencari bisnis sukses, tapi bisnis yang kuat dan press yang fundamental lebih baik. Ada challange dari Papua yang bisa membangun, dan daerah lainnya secara tersendiri. DSC ini bukan hanya challange biasa, tapi untuk membentuk bisnisnya dapat berjalan, bisa berkembang dan bisa membanggakan Indonesia,” ungkap Andanu.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Kopi Tuku Beli Naming Rights di Stasiun MRT Cipete Raya
Untuk diketahui, DSC Season 15 memberikan hibah modal usaha senilai total Rp2,5 miliar serta pendampingan intensif kepada para challengers dari berbagai kategori bisnis diantaranya manufaktur instrumen presisi, edukasi digital, industri kreatif, layanan kesehatan hewan, serta aksesoris fashion berorientasi keberlanjutan.
Selain Indra Purwidiyanto dari Naruna Ceramics, challengers lainnya yang juga mendapatkan hibah modal usaha dan pendampingan intensif. Total dana hibah sebesar Rp 2,5 miliar adalah Reza Rahman (Gentanala), Devasari Rahmawati (Faber Instrument Indonesia), Teguh Hidayat (Jasgo Academy), Carolina Ardelia (Colore Art & Craft), Muhamad Haikal Azhari (Kamaye), Ivan Taufiq Nugraha (Sutan Vet Medika) dan Ariq Syah (Maore).
Tak hanya penghargaan untuk para wirausahawan muda yang berprestasi, DSC juga memberikan apresiasi kepada beberapa alumni DSC, Diplomat Entrepreneur Network (DEN), yang telah menunjukkan komitmen dan konsistensi luar biasa dalam mengembangkan bisnis mereka dan memberikan dampak positif yang signifikan.
Baca Juga: Kolaborasi Tuku dan Pyopp Fledge Rilis Edisi Spesial Sandal yang Cocok untuk Para Petualang
DEN telah menjadi ekosistem yang kuat, mendukung para entrepreneur untuk tidak hanya bertumbuh secara finansial, tetapi juga berkontribusi pada perubahan sosial dan keberlanjutan.