Biasanya, pemilik atau generasi penerus di perusahaan keluarga cenderung sangat terlibat langsung. Mereka ikut mengelola bisnis, menangani berbagai masalah, bernegosiasi, hingga membangun perusahaan dari skala kecil sampai berkembang besar, bahkan menjadi konglomerat.
“Kami melihat sesuai dengan negara-negara besar lain, namun ini adalah entrepreneurial spirit, entrepreneurial fire adalah salah satu keunggulan perusahaan keluarga yang juga menjadi motor ekonomi di negara tersebut, termasuk di Indonesia. Dari keunggulan tersebut ada satu tantangan yang menurut saya, tantangan yang sekarang sedang dihadapi adalah mempersiapkan suksesi,” jelasnya.
Baca Juga: AC Ventures dan PwC Indonesia Luncurkan Panduan Keamanan Siber untuk Sektor Swasta
Suksesi merupakan momen yang tergolong langka dalam perusahaan keluarga. Jika membangun bisnis bisa dilakukan berkali-kali, bahkan setelah mengalami kegagalan, suksesi justru biasanya hanya terjadi sekali dalam satu generasi dan harus berjalan sukses.
Sayangnya, banyak perusahaan keluarga di Indonesia yang belum merencanakan proses suksesi ini secara sistematis. Padahal, perusahaan keluarga yang maju menyadari bahwa memperbaiki bisnis saja tidak cukup, tetapi juga perlu membenahi dan menyiapkan suksesi di dalam keluarga.