Semangat wirausaha menjadi kekuatan utama perusahaan keluarga. Pemilik yang terjun langsung, cepat mengambil keputusan, dan berani berinovasi membuat bisnis tumbuh pesat. Namun, saat bisnis membesar, tantangan terbesarnya justru bukan soal ekspansi, melainkan bagaimana menyiapkan suksesi yang matang.

Private Leader PwC Indonesia, Marcel Irawan, mengatakan bahwa perusahaan keluarga memiliki sejumlah peluang sekaligus tantangan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis pada saat ini.

“Kalau ditanya peluang utama dan juga tantangan yang ada di perusahaan keluarga pada saat ini, yang pertama adalah opportunity atau peluangnya entrepreneurial spirit,” ujarnya saat dijumpai tim Olenka seperti dikutip, Minggu (21/12/2025).

Baca Juga: PWC 2025 Global Family Business Survey: Kunci Bisnis Keluarga dapat Berkembang Pesat

Menurutnya, perusahaan keluarga harus memiliki daya inovasi dan entrepreneurial yang jauh lebih hebat dibanding perusahaan non-keluarga. Keunggulan utamanya adalah bagaimana mereka beradaptasi dan mengambil keputusan jauh lebih cepat dibandingkan perusahaan lain.

Biasanya, pemilik atau generasi penerus di perusahaan keluarga cenderung sangat terlibat langsung. Mereka ikut mengelola bisnis, menangani berbagai masalah, bernegosiasi, hingga membangun perusahaan dari skala kecil sampai berkembang besar, bahkan menjadi konglomerat.

“Kami melihat sesuai dengan negara-negara besar lain, namun ini adalah entrepreneurial spirit, entrepreneurial fire adalah salah satu keunggulan perusahaan keluarga yang juga menjadi motor ekonomi di negara tersebut, termasuk di Indonesia. Dari keunggulan tersebut ada satu tantangan yang menurut saya, tantangan yang sekarang sedang dihadapi adalah mempersiapkan suksesi,” jelasnya.

Baca Juga: AC Ventures dan PwC Indonesia Luncurkan Panduan Keamanan Siber untuk Sektor Swasta

Suksesi merupakan momen yang tergolong langka dalam perusahaan keluarga. Jika membangun bisnis bisa dilakukan berkali-kali, bahkan setelah mengalami kegagalan, suksesi justru biasanya hanya terjadi sekali dalam satu generasi dan harus berjalan sukses. 

Sayangnya, banyak perusahaan keluarga di Indonesia yang belum merencanakan proses suksesi ini secara sistematis. Padahal, perusahaan keluarga yang maju menyadari bahwa memperbaiki bisnis saja tidak cukup, tetapi juga perlu membenahi dan menyiapkan suksesi di dalam keluarga.

Lanjut Marcel, ada tiga hal yang perlu disiapkan untuk menyiapkan suksesi. Pertama,   succession di dalam value, nilai-nilai terbaik seperti apa  yang ingin diturunkan dan bagaimana diturunkan secara berkelanjutan. 

“Yang kedua adalah succession in wealth, bagaimana kekayaan termasuk saham itu diwariskan tanpa menimbulkan pertengkaran,” lanjutnya.

Baca Juga: PwC Indonesia: Adopsi GenAI yang Bertanggung Jawab Merupakan Keharusan

Terakhir, ia menjelaskan pentingnya succession in leadership, yaitu bagaimana arah kepemimpinan setelah generasi saat ini tidak lagi aktif memimpin dapat berjalan dengan jelas dan tetap berkelanjutan.

“Jadi itu tantangan yang perusahaan keluarga harus siapkan pada saat ini,” tukasnya.